Loading...

Kebersihan Dalam Persepektif Al Quran

Rano Hardiana 26 Juli 2024 21675 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Aksi warga yang mengirimkan sampah menggunakan empat truk ke kantor DPRD dan Bupati Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) tengah viral di media sosial. Kejadian tersebut  merupakan bentuk protes warga terhadap penanganan sampah yang dianggap tidak memadai oleh Pemerintah Kabupaten Sintang (bangka.tribunnews.com).

Di Bandung Raya, problem sampah masih menjadi pekerjaan serius bagi Pemerintah Daerah, hal ini diungkapkan dalam kajian ilmiah oleh LPPM ITB pada beberapa waktu lalu. Permasalahan mengenai sampah menjadi suatu pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Terlebih, kebiasaan sebagian masyarakat yang sering kali membuang sampah sembarangan, sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan (itb.ac.id).

Dari pemaparan di atas, islam sejak 15 abad silam (sejak Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Rasul) sudah menawarkan solusi yang tepat dalam memberikan solusi penanganan lingkungan secara keseluruhan.

Islam adalah agama Rahmatan lil‘Alamin yang memberi keberkahan kepada seluruh manusia maupun alam semesta sehingga ia mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya mengatur tentang kesehatan, kebersihan lingkungan dan sebagainya. Islam menaruh perhatian yang besar terhadap kebersihan, karena kebersihan selain bagian dari iman juga merupakan pangkal dari kesehatan (Al-Qardhawi, 2005).

Islam sangat memperhatikan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Perhatian Islam terhadap kebersihan dapat dilihat dari perintah bersuci sebelum melakukan ibadah shalat, thawaf, dan beberapa ibadah lainnya, bahkan ulama Islam mengkhususkan bab tersendiri dalam kajian fiqih tentang kebersihan (Kaelany, 2005). Memaknai kebersihan mempunyai kaitan yang erat dengan kesehatan, salah satunya dengan membudayakan hidup yang bersih, baik itu kebersihan jasmani seperti pakaian, makanan, minuman dan kebersihan lingkungan maupun kebersihan rohani yang merupakan syarat mutlak untuk hidup sehat (Andriyani, 2019).

Banyak fakta di lapangan, timbulnya penyakit yang diakibatkan lingkungan yang tidak higienis, masyarakat tidak memperhatikan kebersihan lingkungan secara kolektif, dampaknya sering menimbulkan penyakit seperti infeksi menular, maka dari itu dalam agama Islam sangat memperhatikan agar umat islam untuk menjaga kebersihan mulai dari kebersihan diri sampai dengan kebersihan lingkungan (Al-Fanjari, 2005). Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama demi berlangsungnya hidup yang bersih, sehat dan nyaman serta terhindar dari berbagai penyakit.

Kota Cimahi sebagai kota urban, menerapkan budaya hidup bersih dalam lingkungan masyarakat diperlukan adanya suatu pemahaman yang kuat, sehingga sikap kesadaran dapat diterapkan dengan baik oleh masyarakat terhadap lingkungannya. Di samping itu kebiasaan cara hidup bersih dalam diri masyarakat juga dibutuhkan dalam mewujudkan lingkungan yang bersih melalui tindakan atau perilaku yang nyata. Pemerintah Kota Cimahi tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya saling memahami dan menyadari terkait dengan pentingnya menjaga lingkungan. Dimana masyarakat diedukasi bahwa menjaga kebersihan akan sangat bermanfaat bagi kesehatan, begitu juga dalam melaksanakan ibadah, ia akan terasa lebih nyaman ketika terbebas dari gangguan gangguan yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak bersih. Perintah hidup bersih dalam Islam dapat dipahami melalui berbagai ayat al-Qur’an, diantaranya firman Allah Swt.:

Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah. (QS. al-Muddatstsir : 4-5)

Berdasarkan ayat di atas, maka membersihkan diri baik secara fisik maupun jiwa merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim sehingga dengan kondisi bersih segala aktivitas ibadah yang dilakukan tidak akan sia-sia dan ibadah yang dilakukan dapat terlaksana dengan khusuk dan tenang. Ayat tersebut dikaitkan dengan ibadah secara keseluruhan, bahkan dalam menjaga lingkungan bersih menjadi bagian dari komponen kehidupan manusia yang paling esensial, sehingga Al-Quran menjelaskan tentang penting nya menjaga kebersihan, dari skala yang paling kecil, sampai pada skala yang paling besar. Perintah hidup bersih tersebut tidak hanya terbatas pada kebersihan pribadi dalam hal berpakaian namun juga mencakup kebersihan lingkungan sekitar.

Pada kenyataannya perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sangat jauh dari yang diharapkan. Di Kota Cimahi, problem sosial mengenai kebersihan lingkungan masih menjadi PR bersama, atau bahkan di negara kita secara keseluruhan janga-jangan belum ada yang mampu menyelesaikan terkait dengan problem lingkungan karena ketidak disiplinan masyarakat dan perhatian tentang penting nya menjaga lingkungan di wilayah sendiri.

Perspektif Al-Quran tentang Konsep Kebersihan Lingkungan

Kebersihan dalam ajaran Islam diistilahkan dengan thaharah (suci). Istilah thaharah berkaitan dengan kebersihan yang bersifat lahiriah (jasmani) dan maknawiyah (rohani). Islam menganggap kebersihan sebagai suatu sistem peradaban dan ibadah, karena itu, kebersihan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari seorang muslim (Al-Qardhawi, 1997).

Islam sangat memperhatikan kebersihan baik secara fisik maupun jiwa bahkan kondisi bersih dan suci ini menjadi syarat dalam melakukan sebagian ibadah. Selain penting menjaga fisik dan jiwa agar tetap bersih, Islam juga mewajibkan untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitar dari kotoran agar tetap bersih. Banyak sebab kenapa Islam memberikan perhatian tentang kebersihan sebagaimana yang disebutkan Yusuf Qardhawi, salah satunya adalah karena Allah swt menyukai kebersihan, hal ini sebagaimana terdapat dalam firman Allah:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid, Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah: 222)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid.” (QS. al A’raf: 31)

Ayat-ayat tersebut di atas menganjurkan untuk selalu menggunakan pakaian yang bersih dan indah setiap akan melaksanakan ibadah shalat sehingga dalam beribadah akan merasa lebih nyaman dan khusyu’. Begitu juga dengan kebersihan tempat-tempat ibadah seperti masjid ataupun mushola yang harus dijaga kebersihannya karena digunakan untuk beribadah kepada Allah Swt. Sejak awal kita diajarkan untuk menjaga kebersihan, sholat merupakan pondasi keimanan seseorang. Semakin kita menjaga sholat dan memahami makna di baliknya bahwa sholat akan mencegah dari perbuatan keji dan munkar, maka semakin memahami pula bahwa aspek-aspek lain yang menyertai syarat sah sholat menjadi perhatian dalam kehidupannya, baik kebersihan dari aspek fisik, maupun kebersihan dari lingkungan. Larangan masuk masjid bagi mereka yang tidak dalam keadaan suci sangat tegas disebutkan melalui firmanNya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. an-Nisa’: 43)

Hakikat kebersihan dalam Islam adalah menghendaki ummatnya agar menjaga kebersihan secara menyeluruh, baik itu kebersihan jasmani maupun rohani, dan tidak hanya terbatas pada kebersihan pribadi saja tetapi mencakup kebersihan lingkungan sekitar yang meliputi berbagai tempat baik itu tempat ibadah maupun tempat-tempat umum lainnya yang biasa digunakan dan dimanfaat masyarakat luas.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Islam mengajarkan umatnya cara bersuci dan menjaga kebersihan melalui ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Saw yang merupakan pedoman dan panduan hidup manusia untuk mencapai kehidupan yang baik. dan setiap upaya yang dilakukan untuk menjaga dan mewujudkan kebersihan terhadap pribadi maupun lingkungan akan bernilai ibadah karna kebersihan itu bersumber dari iman.

Wallohu A’lam