Loading...

Bagaimana Sebaiknya Manajer Berfikir

Administrator 26 Desember 2016 1212 kali dilihat
Bagikan:
Bagaimana Sebaiknya Manajer Berfikir
Berfikirlah Bisnis lebih utama dari pada Teknologi
Untuk menjadi sukses; Manajer harus menjadi pemimpin bisnis, dan mengubah focus dan keahlian mereka ke isu dan masalah bisnis dulu. Jangan terlalu memfokuskan diri ke bidang keahlian mereka sementara pada kenyataannya mereka harus mencari cara untuk men-support, menjalankan, dan meningkatkan bisnis.

Berfikir ‘Jauh dimata, Jauh di hati”
Penting untuk diingat bahwa ‘Tidak ada berita bukan berita baik’. Manajer cenderung terus melangkah tanpa melihat kemajuan mereka. Pekerjaan paling besar adalah penilaian. Ada beberapa cara untuk melakukannya. Anda bisa melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) atau anda bisa melakukan secara formal, bahkan jika ingin menggunakan system scorecard (mencatat perkembangan) untuk melihat dimana posisi diri anda dan perkembangannya.

Berfikir bahwa Team anda telah mengatasinya
Pada acara TV “the Apprentice”, banyak tim yang berakhir karena si pemimpin mendelegasikan pekerjaan, tetapi tidak terus mengikuti untuk memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar. Sudah menjadi tugas pemimpin untuk memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar.

Tidak menginspeksi apa yang diharapkan
Kesalahan ini bersumber dari no-3 diatas, anda mengharapkan performa yang baik namun tidak punya acuan dan system yang memastikan mereka bekerja pada kemampuuan penuh. Pada akhirnya ini akan menuju kepada perencanaan yang buruk, anggaran, karyawan, dan seterusnya. Buatlah daftar lengkap Ekspektasi untuk seluruh bagian anda. Ini bias meliputi proyek kritikal, performa, kepuasan klien, dst. Cek lagi data tersebut untuk memastikan anda telah menginspeksi semua ekspektasi. Buat checklist atau buat daftar disiplin harian untuk melihat semua yang perlu diinspeksi tiap hari.

Tidak membuat perkongsian dengan manajemen
Banyak manajer yang melapor kepada bagian oprasional atau keuangan. Dari pada ke direktur. Satu-satunya cara agar efektif dan elemen bisnis yang strategis adalah melalui perkonsian dengan para eksekutif. Anda harus membuat laporan, pengamatan, dan kepemimpinan anda mempunyai dampak maksimum ke organisasi.

Terus menguras tenaga

Banyak Manajer yang tidak berlibur dalam setahun atau lebih dan secara rutin bekerja lebih dari 70 jam seminggu. Ini bukan hanya kesalahan, tetapi juga resep bencana. Yang sebenarnya adalah bisnis tidak akan berjalan jika kita terus memaksakan diri. Itu hanya kan mendorong turunnya produktivitas, dan pada akhirnya anda menyerah atau tidak puas. Tolonglah diri anda, bisnis anda, karyawan anda, keluarga anda, dan berliburlah.

Tidak menoleh back-up

Salah satu aspek yang penting adalah mencek juga backup anda. Jangan karena memiliki backup anda merasa sudah aman, cek dan periksalah kembali backup anda secara regular. Lakukan tes dan pastikan anda bias memulihkannya.

Tidak meminta bantuan
Manajer yang mencoba mengatasi masalah sendiri tanpa memberitahu orang lain atau bahkan membaca manual, bias berakibat fatal. Jika terlalu sulit mintalah bantuan. Kunci manajemen yang baik adalah bukan mengetahui jawaban yang benar; tapi bias mencarinya dan menjalankan solusi secepat dan seefisiaen mungkin. Jangan ragu untuk mendatangkan para ahli jika dibutuhkan.

Tidak meluangkan waktu untuk pengembangan diri

Tidak ada alas an untuk kesalahan ini. Pengembangan diri bukan tanggung jawab perusahaan, tapi anda. Paling sedikit 30 menit untuk pengembangan diri. Yang sering menjadi alas an adalah kurangnya waktu atau uang. Jawabannya ada di berhasil tidaknya pengeturan uang dan waktu.

Tidak mencari penasihat atau pelatih
Cara paling cepat untuk berhasil adalah dengan mencari orang yang ada disitu, dan kemudian meniru orang tersebut. jalan paling cepat kependeritaan, kerja keras, dan kegagalan adalah dengan berjalan sendiri. Apakah anda dimanajemen atau bukan, anda harus selalu punya penasihat atau pelatih, dan anda harus menasihati atau melatih orang lain. Seorang pelatih akan membantu anda untuk mendapatkan LEBIH dengan menanamkan kebijaksanaan, tanggung jawab, dan nasihat penting pada waktu dibutuhkan. Dengan melatih atau menasihati orang lain, anda tidak hanya melakukan hal yang sama, tetapi juga memantapkan konsep anda dengan mengajarinya ke orang lain.