Loading...

Bulan Ramadhan Penuh Berkah

Administrator 30 Mei 2018 1554 kali dilihat
Bagikan:
Bulan Ramadhan Penuh Berkah
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, artinya bulan yang mendatangkan banyak kebaikan. Kebaikan yang diperoleh umat Islam pada bulan Ramadhan ini bisa meliputi ukhrowi dan duniawi. Di antara keberkahan tersebut adalah dengan menjalankan shaum ramadhan akan mendapatkan pengampunan dosa yang telah lalu. Keberkahan lainnya adalah dalam mendirikan shalat malam (shalat tarawih). Itu juga adalah sebab pengampunan dosa. Begitu juga pada bulan Ramadhan terdapat salah satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, yaitu lailatul qadar. Inilah di antara keberkahan ukhrowi yang bisa diperoleh. Akan tetapi ada satu sisi kebaikan lainnya, yang mana ini tidak kalah pentingnya, yaitu bulan Ramadhan adalah momen yang tepat untuk memperbaiki diri sehingga selepas bulan Ramadhan, pribadi kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, ketika itu ada yang menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan”.(HR. Tirmidzi)

Dalam hadits lainnya disebutkan,
”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”(HR. Bukhari)

Al Qodhi ‘Iyadh dalam syarah Muslim mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam sebagai terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” atau juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam yang rutin kita sebut sebut diantaranya sholat Taraweh. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutup pintu neraka dan terbelenggu setan inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” 

Karena terbukanya pintu kebaikan ini, para ulama mengatakan bahwa pahala amalan apa saja di bulan Ramadhan pun akan berlipat ganda. Sebagaimana  Guru-guru dari Abu Bakr bin Maryam rahimahumullah dalam Kitab Lathiful Ma’aarif mengatakan, “Jika tiba bulan Ramadhan, bersemangatlah kita untuk bersedekah. Karena berbuat kebaikan dengan bershodaqoh pada bulan tersebut lebih berlipat pahalanya seperti seseorang shodaqoh di jalan Allah (fii sabilillah). Pahala bacaaan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil yang rutin kita lakukan usai sholat fardhu (berdzikir “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar, Laailaahaillah”) lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di bulan lainnya.” 

Mungkin kita dapat menyaksikan sendiri di bulan Ramadhan, orang yang semula malas shalat lima waktu, akhirnya menjadi rajin. Orang yang sangat jarang kelihatan di masjid, kembali sadar menjalankan shalat jama’ah. Orang yang jarang mengerjakan shalat malam, begitu semangat menjalankannya di bulan Ramadhan untuk menjalankan ibadah shalat tarawih. Orang yang sesekali baca Al Qur’an, di bulan Ramadhan akhirnya tidak sedikit yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an. Sungguh luar biasa keberkahan di bulan ini karena begitu mudah setiap orang menjalankan kebaikan.

Setelah kita mengetahui beberapa amalan di bulan Ramadhan yang bisa menghapuskan dosa, juga pintu kebaikan  dimudahkan, maka keadaan seseorang selepas ramadhan seharusnya dalam keadaan seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya, yaitu bersih dari dosa dan khilaf. Syaratnya yaitu seseorang haruslah bertaubat dari dosa besar yang pernah ia terjerumus di dalamnya, dia bertaubat dengan penuh rasa penyesalan.

Lihatlah perkataan Az Zuhri dalam kitab Lathiful Ma’arif berikut, “Ketika hari raya Idul Fithri, banyak umat manusia yang akan keluar menuju tempat pelaksanaan shalat ‘ied, Allah Swt akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, “Wahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.”

Ketika selepas bulan Ramadhan seharusnya setiap manusia menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena dia sudah ditempa dan dididik di madrasah Ramadhan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat dan mudah melaksankan kebajikan dan amal sholeh. Orang yang dulu malas-malasan dalam mengamalkan shalat 5 waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadhan. Demikian juga dalam melaksanakan shalat berjama’ah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadhan. Begitu pula dalam bulan Ramadhan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri, maka di luar bulan Ramadhan seharusnya hal ini tetap dijaga, bahkan bisa lebih disempurnakan lagi sebagaimana tuntunan Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinyu (ajeg) walaupun sedikit.”(HR Muslim).

Seharusnya amal seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal datang menjemput. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematiannya.” Lalu Al Hasan membaca firman Allah: 
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja. Jadi, ibadah shalat 5 waktu, shalat jama’ah, shalat malam, gemar bershodaqoh dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga.

Wallahu ‘a’lam (AH)

image source: https://pixabay.com/en/ramadan-eid-muslim-islamic-mubarak-2366301/