Loading...

Pemkot Cimahi Bekerja Sama Dengan TP2GD Provinsi Jawa Barat Gelar Seminar dr. Dustira

Administrator 24 April 2011 508 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Pemkot Cimahi Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat menggelar seminar rumusan pengusulan Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya sebagai pahlawan nasional. Rencananya dalam waktu dekat setelah tim pengusulan mendapatkan data yang valid, usulan tersebut akan disampaikan kepada Gubernur Jabar.
Berdasarkan data TP2GD Provinsi Jawa Barat, dr. Dustira berjasa besar menyelamatkan pejuang dan rakyat Indonesia yang terluka dan tewas sepanjang perang kemerdekaan di daerah Padalarang-Cimahi. dr.Dustira patut mendapat gelar pahlawan nasional. Perjuangannya dilakukan dengan sepenuh jiwa dalam keadaan yang sangat darurat, hingga mengorbankan nyawanya. Untuk itulah Pemkot Cimahi dan TP2GD Provinsi Jawa Barat akan segera mengusulkannya ke Gubernur Jabar setelah seminar ini untuk mendapatkan rekomendasi. Selanjutnya akan diusulkan ke Kementrian Sosial.

Dustira adalah dokter berpangkat mayor bernama lengkap Dustira Prawiraamidjaya yang dilahirkan di Tasikmalaya, 25 Juli 1915. Dustira berasal dari keluarga ningrat, ayahnya bernama Rd. S. Prawiraamidjaya.

Selama revolusi, Dustira ditugaskan membantu keamanan di Siliwangi (sekarang Kodam Siliwangi) oleh Badan Keamanan Rakyat. Dustira ditugaskan di front Padalarang, Cililin, dan Batujajar. Dengan keterbatasan obat dan peralatan, Dustira yang telah lulus menjadi dokter sekuat tenaga berusaha membantu.

Pada Maret 1946 terjadi kecelakaan kereta api yang menewaskan ratusan jiwa. Dustira mengalami kelelahan dan terpukul dengan banyaknya korban karena tidak dapat menolong dengan optimal. Dalam kondisi tersebut, Dustira sakit dan dirawat di RS Immanuel Bandung. Nyawanya tidak tertolong dan meninggal pada 17 Maret 1946. Dustira dimakamkan di Astanaanyar, tahun 1973 makamnya dipindahkan ke Cikutra.(Dhany/” Bag. Humas Pemkot Cimahi”)