CIMAHI - Dinas Kesehatan Kota Cimahi menjadikan dua penyakit HIV-AIDS dan TB sebagai penyakit yang paling diwaspadai. Terlebih keduanya menjadi Komitmen global dalam MDGs (Millenium Development Goals).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Fitriani Manan mengatakan, kedua penyakit itu jumlah kasusnya terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir sehingga diperlukan penanganan yang maksimal.
"Kedua penyakit ini memiliki perbedaan cara penularan dan mengakibatkan infeksi yang berbeda pula. Tapi, apabila keduanya bersekutu, kedua penyakit ini dapat menjadi ancaman bagi keselamatan seseorang baik dengan HIV positif maupun TB," katanya, dalam acara pelatihan kolaborasi TB-HIV dan Diabet Melitus (DM), Aula Gedung B Komp. Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah. Senin (25/5/2015).
Pada 2014 jumlah penderita HIV mencapai 39 kasus meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 15 kasus. Untuk itu, pihaknya perlu tegaskan kembali komitmen untuk mengendalikan Penyebaran HIV-AIDS di Kota Cimahi dengan melibatkan para dokter Koordinator Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P).
Salah satu program yang dilakukan dalam mengatasi hal itu, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan menggelar pelatihan layanan dengan program layanan komprehensif HIV-AIDS berkesinambungan (LKB).
Menurut Fitri sapaan akrab Fitriani Manan, penderita TB dan HIV di Kota Cimahi bisa terdektesi sedini mungkin melalui peningkatan kulaitas layanan dalam rangka pengendalian HIV-AIDS dan IMS (infeksi Menular Seks).
"Layanan komprehensif mulai dari deteksi, memantau dan menindaklanjuti pengobatan, perawatan dan dukungan hingga laju penyebaran dapat ditekan sekecil mungkin," paparnya.(ha)