CIMAHI - Karena kemampuan anggaran yang terbatas, Pemkot Cimahi sulit menggratiskan beras untuk keluarga sejahtera (rasta) seperti yang diinginkan Kementerian Sosial.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Cimahi Adet Chandra mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk menggratiskan rasta itu mencapai Rp11 miliar. Nominal tersebut belum termasuk ongkos angkut dari titik distribusi ke titik bagi.

"Sepertinya kalau setiap pemda diwajibkan menggratiskan rasta (dulunya raskin), kemampuan APBD akan kembang kempis," katanya, kepada pewarta, Rabu (2/12/2015).

Bukan sekadar kemampuan finansial, tapi juga aspek sosial yang kemungkinan justru akan menimbulkan masalah. Seperti biasanya program berbau gratis, banyak warga masyarakat yang berbondong-bondong ingin terdaftar sekalipun itu diperuntukan bagi warga miskin.

Dirinya memberi contoh apa yang terjadi dengan program rasta gratis Pemkot Bandung bukan berarti tidak ada masalah. Kemudian, dilihat dari jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat rasta setiap tahunnya tidak berkurang.

"Kalau mau disebut program raskin ini dianggap berhasil harusnya orang miskin itu berkurang bukan tetap atau malah bertambah," ucapnya. (ha)