CIMAHI.- Pembibitan ikan lele terus digalakkan di Balai Benih Ikan
Air Tawar (BBIAT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Cimahi di Kompleks
Nata Endah Jln. Daeng Muhammad Ardiwinata Kota Cimahi.
Kepala UPTD
BBIAT dan Puskeswan Cimahi, Nandang Jayawiguna, mengatakan, pihaknya
terus melakukan pembenahan semua fasilitas psmbenihan. Dalam hal
budidaya lele yang bersih dan sehat, pihaknya sudah mendapatkan
sertifikat dari pemerintah pusat.
"Cara budidaya bersih dan sehat dapat sertifikat dari kementerian. Kita terus optimalkan pembibitan dan budjdaya ini," katanya.
Kolam
di BBIAT terdiri dari 20 unit kolam pembenihan. Ikan yang dikembangkan
terutama jenis lele Sangkuriang, ikan nila, dan ikan mas.
Di lokasi
tersebut terdapat indukan lele, indukan nila, dan indukan ikan mas,
sedangkan jumlah anakan dan benih tak terhitung. Pihaknya mengembangkan
budidaya benih ikan lele Sangkuriang, jenis ikan air tawar ini
dikembangkan karena dinilai cukup menguntungkan secara ekonomis,
berkisar Rp 20.000/kg.
Dituturkan Nandang, untuk budidaya lele sudah
berlangsung cukup lama. Hingga saat ini pihaknya belum bisa menjual umum
pada masyarakat.
"Kita membudidayakan lele tapi belum bisa
menjualnya karena belum punya aturannya bisa berupa perda atau perwal
meskipun peminatnya banyak," ucapnya.
Jika masyarakat ingin
mendapatkan bibit lele di BBIAT, lanjut Nandang, bisa mengajukan
proposal permohonan bantuan bibit. Pihaknya bakal menindaklanjuti hingga
memberikan pelatihan agar budidayanya berhasil.
"Kalau mengajukan
proposal, nanti kita survei ke lapangan untuk melihat kesiapan
sarananya. Kalau perlu kita latih agar mereka berhasil dan terus
memonitornya," ujarnya.
Sampai saat ini, kelompok tani lele di Cimahi
ada sekitar 17 kelompok. Tiap kelompok jumlahn anggotanya bervariasi
dari 5-10 orang.
Potensi budidaya Lele cukup membantu perekonomian masyarakat. Terlebih budidaya lele tidak terlalu membutuhkan ruang yang luas.
"Makanya lele sangat potensial karena tidak terlalu memerlukan lahan yang luas," ujarnyanya.
Budidaya
ikan konsumsi lain seperti ikan mas kerap terkendala ketersediaan air.
Pihaknya hanya mengandalkan pengairan dari Sungai Cimahi, debitnya
tergantung curah hujan.
Selain menjadi tempat pengembangbiakan
benih, BBIAT juga kerap jadi tempat belajar siswa mengenal budidaya ikan
air tawar. "Mudah-mudahan ke delam kolamdan fasilitas lain bertambah
sehingga bisa meningkatkan populasi indukan untuk menunjang pertambahan
kapasitas benih ikan dan jadi objek studi soal pembenihan ikan,"
tuturnya. (RR)