Loading...

Waspada Fenomena La Nina, BPBD Kota Cimahi Ajukan Kenaikan Status Kebencanaan

Sadli 03 November 2021 870 kali dilihat
Bagikan:
Waspada Fenomena La Nina, BPBD Kota Cimahi Ajukan Kenaikan Status Kebencanaan


CIMAHI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menaikan status kebencanaan menjadi siaga darurat menghadapi musim hujan dan munculnya potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diminta waspada fenomena La Nina.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Asep Bahtira mengatakan, status siaga bencana tersebut sudah diputuskan unsur pimpinan di Pemkot Cimahi dan sudah diusulkan ke Pemprov Jabar

"Statusnya sudah siaga darurat menghadapi penghujan sesuai keputusan pimpinan. Penetapan itu juga sesuai arahan Provinsi Jawa Barat dan sudah kita sampaikan ke sana," kata Asep kepada pada Rabu (3/11/2021).

Asep menjelaskan, penetapan status kebencanaan dari daerah yang disampaikan ke Provinsi Jawa Barat menjadi rujukan untuk penetapan status kebencanaan daerah di Jawa Barat kedepannya.

"Arahannya memang dari provinsi tapu penetapannya oleh daerah. Laporannya disampaikan ke provinsi untuk menetapkan status bencana hidrometeorologi se-Jawa Barat," jelas Asep.

Asep Bahtiar mengatakan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatogi, dan Geofisika (BMKG), saat ini menang sudah memasuki musim penghujan, yang puncaknya diprediksi akan terjadi Desember 2021.

"Januari itu sedikit landai, Februari-Maret itu prakiraan BMKG akan tinggi lagi curah hujannya. Jadi kita imbau masyarakat selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan," imbuh Asep.

Dikatakan Asep, bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Kota Cimahi di antaranya banjir, longsor hingga angin puting beliung. Apalagi curah hujan di Kota Cimahi belakangan ini mengalami peningkatan.

Dalam dua pekan terakhir, cukup banyak rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang hingga benteng roboh saat hujan turun. Selain itu, genangan air juga kerap muncul di beberapa titik.

"Cuacanya cukup ekstrim. Kita dikasih hujan dua tiga jam dan angin kencang banyak rumah-rumah rusak, seperti atapnya kena angin, rumahnya ambruk rumahnya tertimpa benteng," ungkap Asep.

Dirinya mengatakan, para personel BPBD Kota Cimahi sendiri siaga 24 jam untuk menghadapi kemungkinan yang terjadi akibat bencana alam. Selain itu, pihaknya selalu berkoordisnsi dengan stakeholder terkait.

Dari mulai RT, RW, kelurahan, kecamatan hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk antisipasi dan penanggulangan dampak bencana di Kota Cimahi. "Selain itu kita juga minta masyarakat aktif melaporkan, dan yang terpenting masyarakat harus menjaga lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana alam," ujar Asep.