Loading...

Pemkot Cimahi-Pemkot Bandung Macul Perdana Pembangunan Kolam Retensi Untuk Tangani Banjir

Sadli 18 November 2021 1251 kali dilihat
Bagikan:
Pemkot Cimahi-Pemkot Bandung Macul Perdana Pembangunan Kolam Retensi Untuk Tangani Banjir

CIMAHI.-

Memasuki musim penghujan Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya untuk mengantisipasi musibah banjir. Hal itu dilakukan terutama dengan pembuatan kolam retensi atau embung di wilayah Kelurahan Pasirkaliki untuk mengatasi banjir di daerah perbatasan bersama Kota Bandung. 

Kegiatan “Macul Perdana” atau Ground Breaking Pembangunan Kolam Retensi Pasir Kaliki dilakukan Rabu (17/11/2021). Plt. Walikota CImahi Ngatiyana bersama Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana secara bersamaan mengoperasikan alat berat sebagai penanda dimulainya pembuatan kolam retensi tersebut. Turut hadir di lokasi  Kepala Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jawa Barat, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ketua Harian Satgas PPK DAS Citarum, serta Sektor 21 dan 22 Satgas Citarum Harum. 

“Alhamdulillah pada hari ini kita melakukan “macul perdana” Kolam Retensi atau Embung Pasirkaliki,” ujar Ngatiyana. 

Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Kerjasama (MoU) Pemerintah Kota Cimahi dan Pemerintah Kota Bandung pada tanggal 4 Oktober lalu terkait banjir di daerah perbatasan Kota Bandung dan Cimahi, “Alhamdulillah kegiatan pembangunan embung ini direalisasikan dan bahkan diberikan bantuan, alat berat dari Kota Bandung untuk pembangunan Embung ini, dan hal Ini tentunya merupakan bentuk keseriusan baik dari Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Kota Cimahi dalam pembangunan irisan perbatasan dalam mengatasi banjir di daerah perbatasan Kota Cimahi," ujarnya.

Studi kelayakan pembangunan Kolam Retensi Pasirkaliki ini telah dilakukan sejak tahun 2014 yang lalu, kemudian pembebasan lahan dilakukan pada tahun 2019 dan 2020 seluas 9.190 (sembilan ribu seratus sebilan puluh) meter persegi dengan biaya mencapai Rp. 33.000.000.000 (tiga puluh tiga milyar rupiah). Sementara perencanaan detailnya telah dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada tahun 2020.            

Pemerintah Kota Cimahi telah mengajukan usulan pembangunannya kepada BBWS Citarum dan baru masuk rencana kerja BBWS di tahun 2023, “Karena pembangunan konstruksinya masih harus menunggu dua tahun lagi maka atas dasar kebutuhan penanganan dan penanggulangan bencana yang segera perlu dilakukan percepatan dengan memanfaatkan semua potensi yang ada, baik di Kota Cimahi maupun di Kota Bandung, walaupun sifatnya hanya sementara, mudah-mudahan pembangunan kolam retensi secara alamiah ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Cimahi dan Kota Bandung,” ungkapnya.

Pembangunan kolam retensi ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Kota Cimahi dan sekitarnya. "Salah satunya adalah banjir di daerah aliran sungai Cilember, yang dampaknya tidak hanya menggenangi kawasan permukiman di Kota Cimahi tetapi juga di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung,” tuturnya. 

Pemkotr Kota Cimahi telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi permasalahan banjir di Kota Cimahi, “Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya untuk mengatasi permasalahan ini. Kami telah melakukan beberapa upaya, di antaranya merehabilitasi saluran drainase dan tanggul sungai yang rusak, membangunan saluran drainase permukiman, membangun sudetan, melebarkan sungai, yaitu salah satunya yang saat ini sedang dilaksanakan pembebasan lahannya di Kelurahan Cigugur Tengah dan Kelurahan Melong serta pembangunan dan pemeliharaan embung atau kolam retensi, di mana salah satunya adalah yang akan dibangun di tempat ini,” tandasnya.***