Membuka kegiatan, Pj. Walikota Cimahi Dicky Saromi mengucapkan momen Isra Mi'raj menjadi kesempatan bagi masyarakat muslim Kota Cimahi dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sekaligus memperkuat tali silaturahim.

"Saya berharap peringatan Isra  Mi'raj maupun peringatan hari besar islam lainnya dapat dilaksanakan setiap tahun. Selain meningkatkan kualitas iman, taqwa dan ibadah juga menambah keta'atan kepada Allah SWT, sehingga dapat  menjadi teladan kebaikan kepada lingkungan dan juga sesama, minimal menjadi panutan bagi keluarga, pasangan dan anak-anak kita khususnya," ujarnya.

Peringatan Isra Mi'raj diselenggarakan pada dasarnya untuk menjadi peringatan agar mempelajari makna dan hikmah yang terkandung di dalam peristiwa tersebut. "Salah satu yang paling penting adalah kewajiban shalat lima waktu  yang Allah SWT perintahkan langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Salat yang khusyu akan mengantarkan kedisiplinan dan ketertiban dalam menjalankan kehidupan sehari-hari," ucapnya.

Karena itu, lanjut Dicky, peristiwa Isra Mi'raj perlu dimaknai sebagai bagian dari perubahan revolusi mental karakter bangsa, dengan potensi dan talenta individual yang kuat daya intelektual dan pikiran, serta memiliki jiwa mandiri dan spirit  untuk berdikari dan mandiri.

"Mari kita terus perkuat restorasi sosial sebagai pilar mewujudkan masyarakat Cimahi yang rukun, damai, bermoral dan berbudaya, serta menjaga perbedaan dalam kota yang majemuk. Senantiasa bersama-sama membangun Kota Cimahi dengan penuh keikhlasan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab. Mari kita berbuat yang terbaik untuk pembangunan dan kemajuan Kota Cimahi, bangun kebersamaan, kerukunan serta toleransi guna mewujudkan Cimahi Camperenik," tuturnya.

Dalam tausiyahnya, Aa Gym mengatakan, setiap manusia pasti bertujuan ingin meraih kebahagiaan. "Semua orang ingin bahagia. Untuk mendapat kebahagiaan, selalu libatkan Allah SWT didalamnya," katanya.

Bagi mereka yang ditimpa masalah, lanjut Aa Gym, harus bijaksana dalam mensikapinya. Permasalahan sendiri dapat dimaknai sebagai kebaikan ataupun hambatan. "Permasalahan bukanlah pada soalnya, melainkan pada bagaimana kita menyikapinya," tuturnya.**