Loading...

Waspada Kemarau, Dinkes Cimahi Minta Warga Waspada Penyakit Penyerta

Rano Hardiana 11 Juni 2024 483 kali dilihat
Bagikan:
Waspada Kemarau, Dinkes Cimahi Minta Warga Waspada Penyakit Penyerta
CIMAHI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit penyerta selama musim kemarau. Kondisi cuaca panas ekstrim yang menyelimuti beberapa daerah di Jawa barat khususnya Cimahi, akan memberikan kontribusi terhadap kurangnya pasokan air.

"Dan berkembangnya beberapa penyakit penyerta yang biasa datang bersamaan dengan musim kemarau," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Senin (10/6/2024).

Penyakit penyerta harus diwaspadai saat musim kemarau, kata Dwihadi, seperti diare, muntaber, influenza, batuk dan pilek, Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), penyakit mata, radang Tenggorokan hingga tyfus.

"Penyakit penyerta yang biasa timbul tersebut diakibatkan kurangnya pasokan air bersih dan tercemarnya air dengan bakteri e-coli," ujarnya.

Dwihadi mengatakan, sedikitnya pasokan air akan membuat virus dan bakteri terkonsentrasi dan menjadi banyak dalam pasokan air yang tersedia
Selain itu, kondisi kemarau yang diiringi dengan kelembaban udara, juga menjadi salah satu faktor yang akan berisiko.

"Sehingga menimbulkan beberapa penyakit penyerta musim kemarau yang perlu kita waspadai bersama," imbuhnya.

Untuk itu, kata Dwihadi, masyarakat diimbau melakukan langkah antisipasi dengan melakukan berbagai cara. Dari mulai mencukupi kebutuhan air harian dalam tubuh, menggunakan masker, serta mengkonsumsi vitamin dapat dilakukan sedini mungkin untuk menghindari paparan penyakit diatas.

Kemudian segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit diatas, agar bisa segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, serta mendapatkan diagnosa awal dari gejala yang muncul.

"Tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Makan makanan yang bergizi dan hygenis," kata Dwihadi.