Loading...

Awas Si Koma Hantarkan Pemkot Cimahi Raih Penghargaan Inovasi Terbaik Kategori Pemerintah Kota Di Ajang KIJB 2024

Rano Hardiana 25 November 2024 300 kali dilihat
Bagikan:
Awas Si Koma Hantarkan Pemkot Cimahi Raih Penghargaan Inovasi Terbaik Kategori Pemerintah Kota Di Ajang KIJB 2024
CIMAHI.- Pemerintah Kota Cimahi meraih penghargaan Inovasi Terbaik Kategori Pemerintah Kota pada ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024. Kawasan Pengelolaan Sampah Menuju Sirkular Ekonomi Mandiri (Awas Sikoma) menjadi inovasi unggulan Pemerintah Kota Cimahi dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Cimahi.

Penyerahan penghargaan dilakukan langsung  Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Trans Hotel, Kota Bandung, pada Kamis (21/11/2024).

Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyatakan pihaknya sangat bangga mendapat penghargaan di ajang KIJB tahun 2024 lewat inovasi Awas Sikoma. "Kota Cimahi mendapat penghargaan Kota dengan inovasi terbaik kategori pemerintah kota se-Jawa Barat tahun 2024," ujarnya.

Inovasi tersebut juga termasuk dalam kategori 5 Inovasi Terbaik  se-Jawa Barat. "Dan masuk inovasi 5 besar se-Jawa Barat lewat inovasi Awas Sikoma, luar biasa," katanya.

Inovasi Awas Si Koma dikembangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi untuk mengatasi permasalahan sampah. Terutama mendorong perubahan perilaku masyarakat ikut terlibat pengelolaan sampah dengan kegiatan ekonomi sirkular.

Pemerintah Kota Cimahi turut berterima kasih kepada kelompok masyarakat yang berperan aktif dalam membantu mengurangi dan menangani sampah di Kota Cimahi. Pada pilot project Awas Si Koma, pengelolaan sampah dilakukan oleh komunitas Gerakan Ekonomi Mandiri (Gemi) 0418 atau RT 4 RW 18 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.

"Inovasi ini menjadi bukti nyata upaya kami dalam menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mendukung ekonomi sirkular yang mandiri," tuturnya.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan, pentingnya inovasi yang tak hanya menghasilkan penghargaan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Awas Sikoma dari Kota Cimahi juga disebutnya sebagai contoh terobosan yang perlu direplikasi oleh kabupaten/kota lain.

"Kami berharap, bukan hanya inovasinya yang banyak tapi juga dapat diaplikasikan ke masyarakat dengan mudah. Kepada Pak Dicky kami berharap lewat inovasi ini minimal masalah sampah di Bandung Raya berkurang dengan inovasi ini," ungkapnya.

Bey berharap KIJB menjadi momentum untuk terus melahirkan inovasi yang mampu menjawab tantangan zaman, khususnya di era digital. "Jabar harus menjadi provinsi inovator, tidak hanya dari jumlah, tetapi juga implementasi inovasi yang berdampak nyata," pungkasnya.**