Agribisnis perikanan, meliputi kegiatan “on farm” dan kegiatan “off farm” yang meliputi kegiatan mulai dari pengadaan sarana produksi, produksi, pengolahan pasca panen (agroindustri), pemasaran dan kelembagaan, dan merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait satu sama lain. Kegiatan “on farm” merupakan kegiatan budidaya perikanan sedangkan kegiatan “off farm” merupakan kegiatan produksi dan pengolahan pasca panen hasil perikanan.
Status gizi merupakan salah satu indikator dari derajat kemajuan suatu bangsa Masyarakat dengan status gizi baik merupakan sumber daya dalam perkembangan sosial dan ekonomi. Masalah gizi masih menjadi masalah kesehatan global, sehingga perbaikan nutrisi merupakan salah satu target spesifik dalam sustainable development goals (sdgs) di dunia.
RPJMN Indonesia 2015-2019 : perbaikan gizi masyarakat, dengan indikator keberhasilan :
- Menurunnya prevalensi malnutrisi pada balita
- Menurunnya penduduk dengan defisit energi.
Ikan dan olahan hasil perikanan merupakan komoditas pangan sumber protein yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian. Sebagai komoditi ekonomi, ikan memiliki peranan penting sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor, untuk itu diperlukan daya saing, dengan menjaga mutu dan keamanan pangan.
Standarisasi keamanan produksi ikan, selain untuk meningkatkan daya saing dalam pasar dunia, juga untuk menjamin kesehatan bagi masyarakat yang mengkonsumsinya (konsumen).
Nilai strategis ikan dalam kontribusi ketahanan gizi nasional :
1. Potensi produksi sangat besar à pangan lokal
2. Kandungan gizi tinggi
3. Harga ekonomis
4. Keragaman jenis sangat tinggi dan tersedia sepanjang tahun
5. Ikan termasuk ke dalam “white meat” yang tingkat kolesterolnya rendah dibandingkan dengan “red meat” seperti daging sapi, daging kambing, dsb.
6. Kelengkapan komposisi asam amino
7. Kandungan lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik dan prospektif
8. Berperan penting dalam gerakan peningkatan gizi 1000 hari pertama kehidupan
Sedangkan tingkat konsumsi ikan masyarakat di kota cimahi masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan nasional. Faktor penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi ikan di kota cimahi, antara lain karena ada sebagian masyarakat yang masih kurang pengetahuannya akan nilai gizi dan manfaat yang didapat dari ikan serta rendahnya suplai dan ketersediaan ikan.
Rendahnya tingkat konsumsi ikan di kota cimahi juga disebabkan karena masih adanya anggapan di kalangan sebagian masyarakat bahwa makan ikan kurang bergengsi atau identik dengan kemiskinan, bahkan masih ada anggapan dalam masyarakat bahwa makan ikan akan menyebabkan cacingan atau alergi.
Ada pula anggapan apabila mengkonsumsi ikan menyebabkan bau badan amis dan bila ibu-ibu yang sedang menyusui mengkonsumsi ikan, maka air susunya menjadi kurang sedap. Ibu-ibu juga enggan untuk masak ikan karena harus membersihkan isi perut, membuang sisik dan duri, sehingga menimbulkan kesan bahwa masak ikan adalah sangat merepotkan.
Permasalahan yang ada di masyarakat tersebut dikarenakan diversifikasi terhadap produk olahan ikan yang belum beragam sehingga masyarakat kurang suka mengkonsumsi ikan. Mengingat manfaat makan ikan sangat baik bagi kesehatan tubuh, maka melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) seluruh masyarakat mulai dari anak-anak hingga yang dewasa untuk membiasakan makan ikan. Sumber makanan ini sangat mudah didapat, selain tersedia di pasar, dilingkungan tempat tinggal kitapun banyak tersedia sumber makanan ini.
Gerakan memasyarakatkan makan ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia indonesia yang sehat, kuat dan cerdas. Makan ikan harus dibiasakan sejak dini karena daging ikan mudah dicerna, sehingga baik bagi anak-anak yang memiliki pencernaan yang agak bermasalah.
Gerakan memasyarakatkan makan ikan merupakan upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama anak-anak sekolah juga merupakan salah satu mata rantai penyerapan hasil perikanan yang diproduksi oleh masyarakat. Seiring dengan peningkatan produksi perikanan, maka konsumsi ikan oleh masyarakat sangat penting dipacu pertumbuhannya antara lain melalui optimalisasi pasar ikan, mendorong tumbuhnya rumah makan yang meyediakan masakan berbahan baku ikan dan meningkatkan peran para ahli masak profesional dalam menciptakan menu olahan ikan serta menggugah minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
Untuk melaksanakan amanat undang-undang dan aturan-aturan perikanan, bahwa untuk gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) perlu kiranya dibentuk forum peningkatan konsumsi ikan (forikan) yang beranggotakan unsur lintas lembaga, lintas sektoral, lintas profesi dan lintas budaya baik dari kalangan pemerintah, swasta maupun masyarakat, yang akan memadukan langkah dan tindakan berperan sebagai inspirator kreator, motivator dan aktivator gemarikan.
Sebelumnya telah dilantik kepengurusan Forikan Kota Cimahi dan bertindak sebagai ketua umum Forikan Kota Cimahi adalah Ibu Ketua Tim Penggerak PKK yaitu Ibu Hj. Rr. Lucyani, dan sebagai ketua hariannya adalah Kepala Dinas Pangan Dan Pertanian Kota Cimahi.
Forikan di kota cimahi sebagaimana forikan di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi serta forikan di kabupaten / kota lainnya diharapkan dapat berpengaruh yang besar dalam peningkatan konsumsi ikan. Semoga dengan kegiatan ini masyarakat kota cimahi akan semakin mengenal dan memahami peran penting tentang perikanan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan sehat.
Pemerintah berharap agar dukungan, kerjasama, kemitraan dan koordinasi yang efektif serta harmoni dan sinergi antara pemerintah, akademisi dan para pendidik di sekolah-sekolah, dunia usaha dan masyarakat khususnya ibu-ibu kader Tim Penggerak PKK Kota Cimahi dalam pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang, sebagai wujud komitmen kita bersama untuk menyukseskan pembangunan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat sebagaimana kita harapkan bersama.