Loading...

Pembangunan Kolam Retensi Pasirkaliki Sebagai Solusi Masalah Banjir di Kota Cimahi

Bambang S. 04 Desember 2021 672 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Berdasarkan prakiraan badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG), musim hujan sudah mulai pada bulan Oktober dan puncak musim hujan pada umumnya akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2022.

Tantangan bagi Kota Cimahi saat ini, masih terdapat sekitar 19 titik banjir dengan luasan mencapai 42 hektar, akibat meluapnya air sungai melebihi palung sungai yang melewati Kota Cimahi, salah satunya adalah banjir di daerah aliran sungai (DAS) Cilember, yang dampaknya tidak hanya menggenangi kawasan permukiman di Kota Cimahi tetapi juga di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Penyebab banjir yang teridentifikasi adalah :

1.    Adanya penyempitan penampang sungai

2.    Adanya pembuangan sampah ke sungai

3.    Adanya sedimentasi saluran sungai, serta

4.    Adanya limpasan air yang besar dari daerah hulu sungai

Upaya-upaya struktural yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Cimahi untuk penanganan genangan dan banjir adalah :

1.    Rehabilitasi saluran drainase dan tanggul sungai yang rusak

2.    Pembangunan saluran drainase permukiman

3.    Pembangunan sudetan

4.    Pelebaran sungai, yaitu salah satunya yang saat ini sedang dilaksanakan pembebasan lahannya di kelurahan cigugur tengah dan kelurahan melong, dalam upaya penanganan banjir das cilember di kelurahan pasirkaliki, cigugur tegah dan melong sesuai skema bbws citarum.

5.    Serta pembangunan dan pemeliharaan embung atau kolam retensi, dimana salah satunya adalah yang akan dibangun di tempat ini

Selain itu telah dilakukan pula kegiatan-kegiatan penunjang, diantaranya dengan meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, khususnya yang berwenang dalam pengelolaan sungai, yaitu bbws citarum serta daerah yang berbatasan dengan Kota Cimahi, diantaranya kota bandung.

Pada tanggal 4 Oktober yang lalu telah ditandatangani kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah Kota Bandung dan Pemerintah Daerah Kota Cimahi tentang pengembangan potensi daerah dan pelayanan publik.  Ruang lingkup kesepakatan bersama ini ada 33 bidang, termasuk penanganan dan penanggulangan bencana daerah.

Sebagai tindak lanjutnya maka telah dilakukan inisiasi untuk pengurangan dampak genangan dan banjir di Kota Bandung dan Kota Cimahi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung dan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi, dengan pembangunan kolam retensi secara alamiah di wilayah Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara.

Perlu diketahui bahwa pembangunan kolam retensi pasirkaliki ini telah dilakukan studi kelayakannya sejak tahun 2014 yang lalu, kemudian dilakukan pembebasan lahan pada tahun 2019 dan 2020 seluas 9.190  meter persegi dengan biaya mencapai Rp. 33.000.000.000.

Adapun perencanaan detailnya telah dilakukan oleh BBWS Citarum pada tahun 2020.

Pemerintah Kota Cimahi telah mengajukan usulan pembangunannya kepada BBWS Citarum dan baru masuk rencana kerja BBWS di tahun 2023.

Karena pembangunan konstruksinya masih harus menunggu dua tahun lagi maka atas dasar kebutuhan penanganan dan penanggulangan bencana yang segera perlu dilakukan percepatan dengan memanfaatkan semua potensi yang ada, baik di Kota Cimahi maupun di Kota Bandung, walaupun sifatnya hanya sementara, mudah-mudahan pembangunan kolam retensi secara alamiah ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Cimahi dan Kota Bandung.

Dalam kesempatan ini Pemerintah Kota Cimahi mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini. Mudah-mudahan keigatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Cimahi dan Kota Bandung.

Sebagai tindak lanjut kerjasama, Pemerintah Kota Cimahi menyampaikan harapan-harapan :

-       Pertama, kepada pemerintah Kota Bandung, hendaknya kerja sama di bidang yang lain juga dapat segera diimplementasikan , terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat di Kota Bandung dan Kota Cimahi

-       Kedua, kepada Gubernur Jawa Barat dimohon agar kegiatan kerja sama seperti ini juga dapat difasilitasi dan ditingkatkan. Khusus untuk anggaran pembebasan lahan di Kabupaten Bandung dan Kelurahan Melong untuk penanganan banjir di kawasan hilir yang tahun lalu dan tahun ini terkena refocusing anggaran, mohon dapat kiranya dapat diprioritaskan kembali

menjadi harapan kedua daerah, semoga di masa yang akan datang kualitas perumahan dan permukiman di Kota Cimahi dan Kota Bandung dapat meningkat dan semakin baik.