Loading...

Mengenal Lebih Dekat Batik Cimahi

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 14 Desember 2022 9431 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Batik berasal dari kata ambatik yang artinya adalah sebuah kain yang memiliki banyak titik. Akhiran dari kata batik yaitu tik artinya adalah titik atau ujung yang digunakan untuk membuat sebuah titik.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, kata batik juga berasal dari bahasa Jawa yaitu tritik, kata batik berasal dari gabungan dari dua kata yaitu amba yang maknanya adalah menulis serta titik yang maknanya adalah titik.

Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang dan dikenal sejak abad ke 17. Pada saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang serta tanaman. Akan tetapi, kemudian motif batik pun berkembang dan beralih pada motif-motif yang menyerupai awan maupun relief candi.

Seiring dengan perkembangannya batik terus mengalami perubahan motif dan corak warna, tak terkecuali Batik Cimahi.

Batik Cimahi termasuk ke dalam jenis batik baru, tetapi ini bisa menjadi pemicu yang memotivasi para seniman batik di Kota Cimahi untuk terus berkreasi dan bisa mengembangkan motif batik khas Cimahi.

Kemunculan Batik Cimahi bermula saat pertengahan tahun 2008 dan diperkenalkan pada Juni 2009 bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Cimahi yang ke-8,  kala itu ide untuk mengembangkan batik Cimahi dimulai karena keprihatinan beberapa seniman Cimahi yang peduli terhadap perkembangan budaya tradisional di kota tentara itu.

Batik Cimahi pertama kali dibuat melalui suatu kompetisi yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Cimahi, saat itu kompetisi ini merupakan hasil sarasehan yang diikuti oleh tokoh masyarakat,  seniman dan pengusaha.

Kompetisi tersebut menghasilkan identitas baru dari Kota Cimahi yang diangkat melalui Hasil kreativitas masyarakat dalam hal ini adalah motif batik.

Terdapat 5 corak batik Cimahi yang utama yaitu Ciawitali (Pohon Bambu), Ujang Cakra (Kesundaan), Pusdik (Alteleri Militer), Cirendeu (Daun Singkong) dan Curug Cimahi (Air Terjun).

Jumlah pengrajin batik Cimahi terus bertambah, hingga saat ini terdapat tiga UKM pengrajin batik khas Cimahi Selain itu empat UKM menggunakan bahan kain bermotif batik Cimahi.

Pemerintah Daerah Kota Cimahi optimis pelestarian budaya melalui pengrajin batik dapat terus digalakkan secara berkelanjutan,  bukan hanya untuk menjaga warisan budaya namun hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi khususnya di sektor Usaha Kecil Menengah.