Loading...

Mengenal Toponimi Ilmu Untuk Penamaan Jalan

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 16 Desember 2022 7490 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Pada tahun 2006 yang lalu Kota Cimahi resmi mengganti beberapa nama ruas jalan di wilayahnya, untuk mengenang jasa para pahlawan dan tokoh asal Cimahi.

Sebut saja jalan Cimindi Leuwigajah yang berubah menjadi Jalan Mahar Martanegara, Jalan Citeureup berubah menjadi Jalan Encep kartawiria, Jalan Balai Kota Cimahi berubah menjadi Jalan Raden Demang Hardjakusuma dan masih banyak lagi.

Penamaan suatu Jalan pada sebuah kota,  selain untuk menghargai atau mengenang peristiwa,  hingga suatu tempat yang memiliki nilai historis ternyata tidak bisa sembarang dilakukan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan toponimi adalah cabang onomastika yang menyelidiki nama tempat. Adapun onomastika merupakan bidang ilmu linguistik yang menyelidiki asal usul, bentuk, makna diri, serta nama orang dan tempat.

“Nama memberi kontribusi besar dan merupakan bagian yang penting dan berguna dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Guru Besar Linguistik Universitas Indonesia (UI), Multamia Lauder, dikutip dari laman Tempo.

Toponimi sering diabaikan selama ini. Padahal dalam kasus-kasus terkait teritori, seperti sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan atau gugatan teritori maritim pada Laut Cina Selatan, pemberian nama dan identitas menjadi kunci penting.

Sementara itu, fungsi lain toponimi adalah menjadi salah satu unsur utama untuk berkoordinasi dan berkomunikasi antarbangsa. “Membantu penetapan batas administrasi untuk mengurangi konflik.

Penamaan tempat juga memiliki nilai tinggi berkaitan dengan jatidiri bangsa melalui bukti tahapan migrasi penduduk dan sejarah permukiman di suatu wilayah meski semua bukti telah tergerus oleh waktu. Pengekalan jatidiri ini juga terkait pengakuan publik terhadap tempat dalam suatu negara.

Bila toponimi dikaitkan dengan nama jalan, nomor rumah, nama kota, dan kode pos, nama telah menjadi elemen dari sistem geolokasi. Ini sangat berguna untuk menemukan tempat yang belum dikunjungi sebelumnya.

Selain itu toponimi memiliki peran penting dalam pengambilan referensi satu data khususnya data spasial atau data ruang kebumian untuk perencanaan pembangunan yang lebih terintegrasi dan lebih mudah.