CIMAHI - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cimahi memprediksi pertumbuhan penduduk kota akan kembali membengkak dengan kehadiran kaum urban baru seiring dengan arus balik lebaran 2015.

Kepala Disdukcapil Kota Cimahi Hadi mengatakan, pihaknya tidak bisa menolak kedatangan warga pendatang dari luar Cimahi yang ingin mencari pekerjaan. Pasalnya, Cimahi merupakan bagian dari wilayah NKRI.

"Tetap susah membendungnya. Setelah lebaran kita mau kumpulkan data dari RT dan RW supaya bisa tahu pendatang atau penduduk baru itu," katanya, kepada pewarta, Rabu (22/7/2015).

Menurut dia, setiap tahunnya lonjakan penduduk di kota ini mencapai sekitar 2%. Terlebih saat ini saja, jumlah penduduk yang tercatat 588.255 jiwa.

Kehadiran pendatang baru yang datang ke kota ini sulit terdeteksi. Pasalnya, pintu masuk menuju Cimahi begitu lebar karena bisa masuk via stasiun kereta api, terminal bus, jalur tol, bahkan bandara.

Bertambahnya jumlah penduduk Cimahi akibat kehadiran kaum urban akan membuat permasalahan penduduk ini akan berdampak pada berbagai bidang kehidupan masyarakat. Karena Cimahi dengan luas wilayah yang sangat terbatas ini akan sangat dipengaruhi oleh jumlah kenaikan penduduk. 

"Tingginya laju pertumbuhan penduduk lambat laun akan berpengaruh pada tatanan budaya yang telah lama terbangun," ujarnya.

Ada sejumlah persyaratan administrasi kependudukan bagi mereka yang mau menetap di Cimahi ini. Pertama adalah membuat Kartu Identitas Penduduk Musiman (Kipem).

Tapi harus diingat, mereka yang membuat Kipem ini hanya berlaku untuk satu tahun. Setelah itu tidak bisa diperpanjang lagi.(ha)