CIMAHI - Ratusan guru di Kota Cimahi mengikuti kegiatan Workshop Literasi Keuangan yang digelar Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) bekerjasama dengan Pemkot Cimahi di Gedung Dakwah Jalan Djulaeha Karmita pada Sabtu (31/10/2015).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Kota Cimahi Muhammad Yani yang mewakili Walikota Cimahi Atty Suharti. Dalam sambutannya, Yani menyampaikan karena belum memiliki literasi keuangan, tak sedikit guru justru terjerumus dalam praktik rentenir.

"Padahal industri keuangan dan berbagai produksinya makin beragam. Yang jadi masalah guru mau tidak memperbaikinya agar mereka tidak tertipu oleh produk keuangan yang ditawarkan," katanya.

Menurut dia, guru menjadi tonggak penting dalam menyampaikan pemahaman soal Literasi Keuangan kepada masyarakat. Sebab, mereka merupakan panutan dan memiliki peran untuk menyampaikannya selain kepada anak-anak muda, juga kepada para orang tua.

Sebenarnya banyak alternatif lembaga keuangan yang bisa dipilih selain rentenir. Di antaranya, bank, leasing, dan pegadaian. 

"Rentenir ini berbentuk tapi tidak berizin. Karena itu, memang harus dicerdaskan bahwa banyak pilihan yang bisa membangun potensi ekonominya," tutur dia.

Kepala Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jabar, Miftah Budiman menyatakan, banyak kalangan guru menjadi korban praktik investasi ilegal karena ketidaktahuan guru terhadap praktik tersebut hingga akhirnya mengalami kerugian.

"Sekarang banyak korban,dimana mereka (guru) yang memiliki tunjangan profesi dalam bentuk sertifikasi itu memanfaatkan keuangannya dalam bentuk investasi yang tidak jelas atau tidak berizin," kata Miftah.

Ia mengungkapkan, indikasi permasalahan yang dialami guru itu telah diketahui OJK di sebagian daerah pengawasannya seperti wilayah Priangan III Jabar kemudian dikabarkan mulai meluas ke wilayah barat.

"Ini (masalah investasi tidak berizin) sudah masuk ke wilayah barat, jangan sampai meledak, memang belum ada korban yang mengadu tapi sudah terindikasi," katanya.(HA)