CIMAHI - Agar sukses menggondol Piala Adipura 2015, Pemkot Cimahi mengandalkan Bank Samici (Sampah Cimahi) sebagai nilai tambah dalam penilaian kota terbersih untuk kategori kota sedang yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi M Ronny mengatakan, kelebihan dari Bank Samici ini antara lain fasilitas yang ditawarkan bagi nasabahnya yang menjual sampah berupa kartu ATM. Fasilitas yang ditawarkan sudah menyerupai bank konvensional dan tak dimiliki bank sampah di daerah lain.
"Selain itu, kami juga ada gerakan ibu sabar atau gerakan seribu nasabah baru," katanya, kepada pewarta, Minggu (8/11).
Progres dari pengembangan Bank Samici saat ini telah memiliki 56 kantor unit cabang tersebar di sejumlah area publik seperti sekolah, kantor kecamatan dan kelurahan.
Menurutnya, pada Kamis (5/11) lalu Pemkot Cimahi yang diwakili Walikota Cimahi Atty Suharti telah diundang Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan presentasi soal penanganan kebersihan kota.
"Yang diundang untuk mengikuti presentasi tentu yang masuk nominasi peraih Adipura. Jadwal presentasinya itu selama tiga hari 4-6 November. Cimahi kebagian pada tanggal 5. Karena banyak kepala daerah yang diminta untuk presentasi sehingga jadwal pelaksanaannya panjang," ucapnya.
Saat presentasi dihadapan dewan kehormatan (juri) yang dipimpin Sarwono Kusumaatmadja, Cimahi terbilang berat saat ditanya perihal penanganan wilayah di kawasan industri yang ada di kawasan Selatan.
Berdasarkan perhitungan Sarwono, luas wilayah Cimahi dibagi dengan jumlah penduduk, maka setiap orang hanya memiliki ruang tak lebih dari 62 meter persegi. Sangat sempit sekali. Pasalnya, baik kawasan utara, tengah dan selatan telah padat penduduk.
"Pembangunan ke arah utara terbentur aturan KBU, ke arah Selatan ada industri dan di tengah banyak tumbuh kawasan militer. Belum termasuk lahan yang dipakai untuk infrastruktur," ujarnya. (ha)