CIMAHI – Meski lahan terbatas, hasil pertanian di Kota Cimahi menunjukan peningkatan produktivitas.
Hal itu bisa terlihat dari hasil panen padi tahun
2018 di Kota Cimahi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun 2017 lalu, produksi padi di Kota Cimahi hanya mencapai
1.196 ton, dengan capaian produktivitasnya 6,67 ton per hektare.
"Kalau tahun 2018 naik jadi 1.559,4 ton, dengan capaian
produktivitasnya 6,67 ton per hektare," terang Kepala Bidang Pertanian
pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari Minggu (20/1/2019).
Panen padi itu diperoleh dari 137,14 lahan sawah tersisa di
Kota Cimahi atau 3,43 persen dari total luas wilayah Cimahi yang hanya 40
kilometer persegi lebih.
Lahan sawah itu tersebar di Kecamatan Cimahi Utara 85,42
hektare, di kecamatan Cimahi Selatan 46,3 hektare dan Kecamatan Cimahi Tengah 4,42
hektare.
"Kalau di Cimahi rata-rata panen itu 2 (dua) kali panen
dalam setahun," ujar Mita.
Namun, tentu saja hasil panen padi itu tak cukup untuk
memenuhi kebutuhan beras bagi sekitar 600 ribu jiwa warga Kota Cimahi,
mengingat Cimahi bukanlah daerah penghasil pangan. Kebutuhan pangan warga
Cimahi diperkirakan 3.700 ton per bulan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan
pangan warga, pihaknya mengandalkan ketersediaan beras yang ada di pasar yang
dipasok dari luar Kota Cimahi.
"Biasanya beras yang masuk ke pasar tradisional Cimahi
dipasok dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Banjar dan Tasikmalaya,"
beber Mita.
Untuk lebih meningkatkan produksi padi, lanjut Mita, pihaknya
bakal terus menggalakan penerapan Varietas Unggul Baru (VUB), penerapan
teknologi sistem budidaya padi jajar legowo, pemupukan yang berimbang, serta
penanggulangan hama dan penyakit tanaman.
"Dan tentu saja penanganan pasca panen yang tepat,"
ucap Mita.