Loading...

Akan Disubsidi Pemerintah, Ini Kelebihan dan Kekurangan Kendaraan Listrik

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 22 Desember 2022 5556 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Pemerintah Pusat berencana memberi subsidi pembelian kendaraan listrik. Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dana yang disiapkan mencapai Rp 5 triliun.

Airlangga menyebut sedang membicarakan ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Insentif Rp 5 triliun itu akan dibagi lagi untuk motor listrik, mobil listrik, termasuk juga bus.

Hampir semua negara di dunia termasuk di Indonesia kini mulai mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya mengurangi emisi karbon. Lalu, apa kelebihan dan kekurangan mobil listrik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. berikut kelebihan dan kekurangan mobil listrik.dilansir dari beberapa sumber

Kelebihan

1. Ramah lingkungan

Mobil listrik diklaim sebagai kendaraan ramah lingkungan. Hal itu disebabkan karena mekanisme laju kendaraanya diproses dengan menggunakan daya listrik, sehingga tidak menghasilkan residu emisi berupa Co2 dan Co.

Berbeda dengan mobi berbahan bakar bensin atau disel yang pastinya sisa pembakaranya yang dapat mencemari udara.

2. Kabin lebih tenang

Hal ini kerap menjadi nilai plus yang dicari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya mobil dengan kabin yang senyap, sunyi dan tenang akan menambah kenyamanan dalam berkendara. Tidak seperti pada mobil konvensional yang mendapatkan mesin penggerak yang dapat menghasilkan getaran yang masuk dalam kabin.

3. Menghemat uang untuk merawat kendaraan 

Kelebihan ini tentunya tidak bisa dimiliki oleh mobil berbahan bakar bensin pastinya. Mobil listrik diklaim lebih menghemat uang untuk biaya peratawan kendaraan.

Tidak perlu repot untuk ganti oli rutin, mengganti busi, mengganti koil, mengganti air radiator dan tidak repot keluar untuk isi BBM

Kunjungan servis rutin mobil listrik hanya terdiri dari pemeriksaan mekanis, dan rotasi ban termasuk spooring dan balancing, penggantian filter udara kabin dan bilah wiper, serta pengisian cairan washer

4. Sekali cas dapat menempuh jarak ratusan kilomater 

Mobil listrik yang sudah dibekali dengan daya penampungan arus listrik yang besar sehingga dapat digunakan jarak jauh dalam sekali melakukan pengisian dengan melalukan pengecasan.

Pada mobil Tesla Model 3 dapat menjangkau jarak tempuh sebanyak 240 mil atau 386 kilometer dengan sekali cas. Lalu pabrikan Jepan Hyundai Kona Electric juga mencatat jarak sebanyak 239 mill atau 384 kilometer dengan satu kali pengecasan

Kekurangan

1. Stasiun pengisian bahan bakar listrik tidak tersebar luas

Inilah masalah yang kerap ditemui oleh masyarakat Indonesia bila akan meminang mobil listrik. Pasalnya belum tersebar luas stasiun pengisiam bahan bakar khusus EV di Indonesia. Maka dari itu apabila ingin berkendara jauh seperti roadtrip maupun touring akan menjadi beban pikiran.

Stasiun pengisian bahan bakar hanya tersebar dan mendominasi pada beberapa mall di kota besar Indonesia seperti Jakarta dan Tangerang.

Saat ini update terbaru menjelaskan bahwa sebanyak terdapat 31 stasiun pengisian bahan bakar listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Biaya mengganti baterai mahal

Memang dari segi perawatan mobil listrik unggul ketimbang mobil konvensional. Pasalnya mobil listrik minim perawatan secara berkala. Namun terdapat mimpi buruk bagi pengguna mobil listrik bila penyimpan daya listrik alias baterai mulai rusak.

Jika itu terjadi maka butuh biaya yang tidak sedikit. Belum lagi tersedianya part yang indent dan tidak tersedia yang mengharuskan untuk menunggu lama apabila terjadi kerusakan.

3. Pengecasannya lama

Ini juga kerap menjadi pertanyaan banyak masyarakat ketika ingin beralih ke mobil yang ramah lingkungan, yakni mengenai saol pengisian daya yang lama. Pasalnya pengisian yang dilakukan kerap membutuhkan waktu cukup lama yang tentu tidak efisien dari segi waktu. Berbeda dengan mobil konvensional yang hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mengisi tangki bahan bakar dari nol hingga penuh.

4. Harganya lebih mahal

Kekurangan mengenai budget ini juga kerap dirasakan para konsumen, pelaku otomotif serta petrolhead sejati di tanah air. Nyatanya di Indonesia pasaran mobil listrik masih terlampau mahal. Faktor tersebut umumnya bisa mengurungkan niat konsumen untuk membeli mobil listrik, namun guna mendukung pengurangan gas emisi dan pencemaran lingkungan Pemerintah Pusat berencana memberikan subsidi bagi beberapa jenis kendaraan listrik.