Penjabat (Pj.) Gubernur
Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin melantik DR.
Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc
sebagai Pj. Wali Kota Cimahi periode
2023 – 2024, Minggu (22/10). Pelaksanaan pelantikan ini
dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 100.2.1.3-4111 Tahun 2023 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Wali Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan
dilaksanakan di Aula Gedung Sate Kota Bandung, juga disiarkan secara daring
melalui siaran Youtube Humas
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Bey Machmudin mengungkapkan
bahwa Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Kepala Daerah merupakan tonggak
penting dalam menjaga keberlanjutan pemerintahan dan pembangunan yang
berkesinambungan.
Ia berharap dengan kehadiran Penjabat Wali Kota Cimahi yang baru akan dapat memimpin urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama dengan DPRD.
Bey Machmudin meminta
Dicky sebagai Pj. Wali Kota Cimahi yang baru untuk dapat bekerja dengan menjaga
persatuan dan kesatuan, melaksanakan pemerintahan dengan menerapkan prinsip
penyelenggaraan negara yaitu integritas, jiwa melayani dengan sepenuh hati dan
juga menjaga profesionalisme.
“Semoga dengan amanah
yang diberikan akan dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik,”
tutur Bey.
Bey Machmudin juga menyampaikan pesan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, agar Pj. Wali Kota Cimahi mampu membenahi dan menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Selain itu Pj. Wali Kota Cimahi diminta untuk segera mengatasi persoalan sampah dan transportasi publik.
Ditemui setelah
Pelantikan, Dicky menyatakan akan menyukseskan Pemilu 2024 dengan menjaga
netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), sesuai dengan pesan dari Pj. Gubernur
Jawa Barat.
Selain itu Dicky juga
berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan dengan memperhatikan arahan dari
Menteri Dalam Negeri untuk mengendalikan inflasi, terutama dengan karakteristik
Kota Cimahi yang merupakan kawasan perkotaan dan bukan merupakan daerah
produsen sehingga ketergantungan supply masih mengandalkan dari daerah
lain.
“Saya akan mendengar
upaya-upaya yang telah dilakukan lalu kemudian merencanakan upaya-upaya
pengendalian inflasi secara sistematis dan situasional, terutama dalam menjaga supply
dan tingkat harga,” tutur Dicky.
Untuk Gerakan pangan
murah akan dilakukan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya dan akan dilakukan
dengan lebih intens dengan frekuensi yang lebih banyak dengan berkolaborasi
dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan untuk masalah sampah Dicky menyebut akan meninjau
terlebih dahulu apa saja yang telah dilakukan, lalu kemudian akan diambil
tindak penanganan kedaruratannya.
Ia
berharap Kota Cimahi yang merupakan bagian dari metropolitan Bandung Raya mampu
memberikan kontribusi bagi metropolitan Bandung Raya, “Kota Cimahi harus
menjadi kota maju yang layak dan nyaman untuk masyarakatnya, bukan hanya
menjadi kota penyangga bagi kota-kota besar yang lain di sekitarnya,”
pungkasnya.