Loading...

Pendidikan Akhlak adalah Pondasi Utama, Benarkah?

Administrator 07 Juni 2017 8210 kali dilihat
Bagikan:
Pendidikan Akhlak adalah Pondasi Utama, Benarkah?
Benarkah pendidikan akhlak itu penting dan harus diutamakan? Sedangkan kebanyakan orang tua saat ini lebih mementingkan pendidikan akademik dan bersemangat memasukkan anaknya ke lembaga-lembaga bimbingan. Mereka menginginkan anaknya juara dalam akademi, menuntut mereka agar bisa menguasai banyak bidang.

Apakah itu akan menjamin masa depan anak? 

Mana yang harus diutamakan bagi orang tua, pendidikan akademik atau akhlak?

Menurut sebuah pengamatan, anak lebih cepat mengusai pelajaran matematika dibanding dalam membentuk kepribadian yang baik. Butuh sekitar 12 tahun untuk membentuk karakter yang baik pada anak. Tidak hanya belajar melalui buku, anak-anak juga butuh keteladanan dan praktek yang berkelanjutan. Maka dari itu, pendidikan akhlak harus diutamakan sedari kecil karena membutuhkan waktu lama dan dilakukan sebelum akhlaknya terlanjur terbentuk menjadi akhlak yang buruk.

Lalu apa yang membuat pendidikan akhlak merupakan pondisi utama?

Pertama, akhlak mencerminkan kualitas pribadi. Banyak anak bangsa yang mampu lulus pendidikan akademik dengan nilai yang hampir sempurna. Tapi sayangnya hanya sedikit yang memiliki akhlak yang baik. Hasilnya, mereka tidak bisa berkembang dengan baik di dunia pasca sekolah. Ada yang bermalas-malasan saat bekerja. Ada yang suka menyelipkan uang perusahaan. Ada yang menerima uang hadiah dari mitra, padahal jelas tertulis pada lembar surat perjanjian perusahaan tidak boleh menerima hadiah dari mitra. Perilaku-perilaku tersebut jelas merugikan orang lain.

Kedua, akhlak mampu mengendalikan pergaulan. Seperti yang sudah banyak beredar di berita-berita online dan televisi, banyak anak muda yang tawuran, bunuh diri, narkoba, seks bebas dan masih banyak lagi penyimpangan perilaku lainnya. Hal tersebut tidak akan terjadi jika para orang tua sadar betul pentingnya pendidikan akhlak. Bagaimana caranya mengendalikan amarah? Bagaimana caranya berinteraksi dengan sesama? Bagaimana sebaiknya kita bersikap dengan orang yang berbeda pendapat dengannya? Semua itu penting diajarkan kepada anak-anak kita.

Ketiga, akhlak mampu mempengaruhi ketentraman keluarga. Tidak mungkin ketentraman akan terjadi dalam hubungan sebuah keluarga jika anggotanya tidak memiliki akhlak yang baik. Jika antara anggota saling mencela, menghardik, ataupun saling menjatuhkan. Maka ketentraman keluarga akan sulit diwujudkan

Keempat, akhlak  mempengaruhi kemajuan bangsa. Ini jelas terlihat di sekitar kita. Bagaimana banyak wakil daerah yang tidak sungguh-sungguh menyuarakan  aspirasi rakyat. Banyak juga para aparat negara yang malah sibuk memperkaya diri sendiri dengan korupsi uang rakyat. Hal itu tidak akan terjadi jika akhlak mereka baik. Uang rakyat akan kembali kepada rakyat. Aspirasi rakyat akan disampaikan dengan baik. Demo pun bisa dicegah agar tidak terjadi.

Masih banyak lagi contoh akhlak yang buruk terjadi di negara kita. Tetapi semuanya bisa dicegah jika para orang tua memperhatikan pendidikan akhlaknya sejak dini. Dengan menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya. Dengan terus perduli dan menegur jika anak-anak berbuat salah. Bijak menghadapi anak-anak yang sedang pubertas. 

Pendidikan akhlak haruslah dimulai sejak dini. Sejak mereka lahir mulai mengenalkan mereka tentang nilai-nilai agama. Mengajarkan anak-anak segala perilaku baik untuk menjadi pribadi yang baik , baik sebagai seorang hamba yang memiliki Tuhan maupun sebagai anggota masyarkat dalam sebuah Negara yang mimilki keberagaman agama.

Sudahkah kita sebagai orang tua memberikan pendidikan akhlak yang baik kepada anak-anak kita? Mari kita terus belajar agar menjadi orang tua yang baik dan mampu membimbing para generasi bangsa. (AH)