Wali Kota Cimahi, Ir. HM. Itoc Tochija, MM menetapkan 20 guru dan kepala sekolah (kepsek) dari berbagai sekolah dasar (SD) yang ada di Cimahi sebagai trainer bagi guru lainnya. Nantinya ke-20 guru tersebut akan memberikan pelatihan bagi guru-guru lainnya tentang metode modern cara belajar di sekolah.
Berdasarkan data dari Dewan Pendidikan Kota Cimahi (DPKC), ke-20 guru tersebut terpilih dari 100 guru dan kepala sekolah yang mengikuti pelatihan selama lebih dari 28 hari. Mereka terpilih sebagai trainer karena dinilai sudah cukup mampu menguasai apa yang sudah diajarkan dalam seluruh rangkaian pelatihan.
Tentang ke-20 guru tersebut, nantinya mereka akan disebar ke berbagai sekolah untuk memberikan pelatihan bagi guru lainnya. Diharapkan nantinya ada output yang lebih bagus dalam dunia pendidikan. Apalagi metode pelatihan yang disampaikan ini dinilai bisa menarik minat murid untuk belajar lebih giat.
Dengan metode yang diajarkan tersebut, nantinya akan ada semacam perubahan perilaku dalam diri siswa. Salah satunya anak didik akan lebih tertarik mengikuti pelajaran yang disampaikan, karena dikemas dengan cukup menarik.
Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija berharap agar ke-20 guru yang menjadi trainer tersebut nantinya bisa melakukan pembelajaran atau proses pembelajaran, tidak hanya menyampaikan silabus.
Namun dengan kemampuan yang dimilikinya, tambah Itoc, mereka pun bisa menerapkan life skill kepada para murid.
"Life skill sekarang orientasinya bukan cuma ekonomi, tapi juga kehidupan. Kehidupan di sini adalah perilaku hidup sehat dan bersih, sehingga diharapkan nantinya bisa mencetak anak-anak yang pintar dan memiliki perilaku baik," tegasnya.
Sementara itu menurut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi, Tata Wikanta menjelaskan, program ini merupakan bantuan dari Pemprov Jabar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Cimahi. Pelatihan terhadap para guru tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan kompetensi. Peningkatan mutu dan kompetensi guru tidak hanya harus dengan sertifikasi saja, kemampuan mendidik pun harus turut ditingkatkan. (Dhany/”Humas Pemkot Cimahi”)