CIMAHI - Walikota Cimahi Atty Suharti mengingatkan para calon
jamaah haji untuk memahami bahwa makna ibadah haji bukanlah sebagai
gengsi, prestise atau prestasi sosial melainkan sebagai cermin puncak
kedewasaan mental spiritual seorang manusia.
Demikian
disampaikan Atty saat membuka kegiatan manasik haji 2015 di Gedung
Dakwah Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Kamis (6/8/2015).
Atty
menjelaskan, secara vertikal maupun horizontal, taqwa bisa dimaknai
sebagai sikap, mental manusia dalam melaksankan setiap perintah Allah
SWT dimulai dari niat yang ikhlas, kemudian menjelma sebagai sikap sosio
religius.
"Ibadah haji menjadi momentum untuk
mensinergikan antara kewajiban individual sekaligus amanah sosial untuk
kemaslahatan dan kemajuan masyarakat yang kemudian disebut haji mabrur,"
katanya.
Secara bahasa, mabrur artinya baik
dan sah. Secara istilah mabrur tidak saja berarti terkumpul pada rukun
syarat, tapi juga memiliki implikasi sosial terhadap pelakunya.
Berdasarkan
data yang dimilikinya, pada musim haji tahun 1436 H atau 2015 Masehi
ini, kuota calon haji asal Kota Cimahi sebanyak 408 calon. Mereka
diharapkan benar-benar bisa menjadi haji mabrur.
"Persiapkan
fisik dan niat yang baik untuk benar-benar ibadah bukan karena motif
yang lain. Agar selama beberapa hari di tanah suci memberikan efek
positif bagi diri dan orang lain," pungkasnya.