Berdasarkan
data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi,
RTH di kota mungil ini hanya 11,15 persen, dari total luas wilayah yang
mencapai 40,25 km persegi.
Persentase RTH di Kota Cimahi itu
sangat jauh dari ketentuan perundang-undangan yang mengharuskan
kota/kabupaten memiliki luas minimal RTH 30 persen. Rinciannya, 20
persen RTH publik dan 10 persen RTH privat.
RTH yang tersisa
kebanyakan berada di wilayah Cipageran dan Citeureup, Kecamatan Cimahi
Utara. Kemudian di sepanjang aliran sungai dari wilayah Utara, Tengah
hingga Selatan Kota Cimahi.
"Jadi data ruang terbuka hijau di
Kota Cimahi itu kondisinya diangka 11,15 persen dari seluruh luasan
Kota Cimahi 40,25 km persegi," tegas Kepala Bappeda Kota Cimahi, Huzein
Racmhadi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Selasa
(19/2/2019).
Diakuinya, minimnya lahan RTH di Kota Cimahi terjadi
sejak 2001, tepatnya saat Cimahi menjadi kota administratif. Wilayah
Kota Cimahi lebih didominasi oleh hunian, area militer, perkantoran dan
area waralaba.
Jika melihat alih fungsi lahan yang terjadi saat
ini, otomatis RTH pun semakin berkurang. Contohnya saja, pembebasan
lahan untuk proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dan yang paling
menonjol adalah pembangunan perumahan di Kampung Adat Cireundeu.
Pembangunan
itu setidaknya menggerus lahan sekitar 6,3 hektare di Gunung Gajah
Langu. Lahan yang tadinya hijau oleh pepohonan sekarang sudah gundul.
Terbaru, lahan di Jalan Aruman yang bakal beralihfungsi menjadi gedung
Mall Pelayanan Publik (MPP).
"Kendala untuk penambahan RTH di Cimahi karena luas lahan segitu-gitunya," kata Huzein.
Menurut
Huzein, yang bisa dilakukan untuk menambah RTH di Kota Cimahi saat ini
adalah dengan membangun taman konservasi, yang terdapat pohon-pohon.
Opsi lainnya adalah pembebasan lahan, lalu dijadikan RTH.
Pihaknya
sendiri memiliki target tahun ini untuk penambahan RTH, yaitu bertambah
dari 11,15 persen menjadi 11,84 persen. "Kita berharap RTH meningkat
jadi 11,84 persen. Ada beberapa langkah, kita akan mencoba mengembangkan
taman-taman yang ada untuk dioptimalkan lagi," ujarnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Cimahi, Muhammad
Nur Kuswandana mengatakan, pihaknya akan fokus membuat lima taman untuk
dekorasi kota atau merombak total taman yang sudah ada dengan
konsep militer. Anggaran totalnya mencapai Rp 4,312 miliar dari APBD 2019.
"Mudah-mudahan
tidak gagal lelang. Taman yang akan didekorasi kebanyakan berdiri di
atas lahan TNI atau Kodam III Siliwangi Rencana revitalisasi ini sudah
90 persen, tinggal menunggu tahapan administrasi ini selesai," kata Nur.