Loading...

Sikapi Potensi Bencana Sesar Lembang, Plt. Wali Kota : Masyarakat Agar Tetap Tenang Namun Waspada

Administrator 28 Januari 2021 1452 kali dilihat
Bagikan:
Sikapi Potensi Bencana Sesar Lembang, Plt. Wali Kota : Masyarakat Agar Tetap Tenang Namun Waspada

CIMAHI UTARA, DISKOMINFOARPUS – Sebagai salah satu daerah yang wilayahnya bersinggungan dengan sesar atau patahan Lembang, Kota Cimahi dapat ditimpa bencana gempa bumi kapanpun tanpa ada peringatan awal sama sekali. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menghimbau warga Cimahi agar waspada terhadap potensi bencana gempa bumi yang bersumber dari aktivitas sesar atau patahan Lembang tersebut.

Demikian diutarakan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, ketika ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (26/01).

Dikatakan Ngatiyana, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jarak Kota Cimahi dari lintasan Sesar Lembang hanya sekitar 3 kilometer di sebelah utara. Sedangkan untuk Cimahi wilayah selatan berjarak sekitar 12 kilometer. Sejalan dengan itu, pelepasan energi yang berdampak kepada gempa bumi akibat pergerakan Sesar Lembang sangat sulit untuk diprediksi. Dalam kondisi seperti itu, masyarakat diminta tetap waspada dan mempersiapkan segala sesuatunya sejak awal demi menghindari jatuhnya korban jiwa manakala bencana tersebut benar-benar terjadi.

“Kalau di utara ini daerahnya Pegunungan atau bebatuan yah tetapi kalau di selatan itu identik dulunya merupakan cekungan bekas danau purba. Kalau terjadi gempa dapat sama-sama akan menimbulkan goncangan yang begitu besar. Sehingga imbanglah antara utara dan selatan ini karena termasuk zona merah yang sama-sama riskan terhadap resiko gempa dari Sesar Lembang ini,” papar Ngatiyana.  

Ngatiyana mengklaim, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas Sesar Lembang. Salah satunya adalah dengan memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait langkah-langkah persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi. Disamping itu, Ia juga meminta agar tenaga-tenaga kesiapsiagaan bencana di Kota Cimahi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesadaran di tengah masyarakat tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana. Adapun untuk kegiatan sosialisasi atau simulasi yang menghadirkan kerumunan massa, Ia mengaku tidak akan menempun metode seperti itu karena dianggap terlalu riskan di tengah masa pandemic Covid-19 saat ini.

“BPBD sudah siap menggerakkan tenaga-tenaga kesiapsiagaan bencana yang selama ini sudah dilatih dan dididik, termasuk Kelurahan Siaga Bencana, Tagana, Katana, dan sebagainya untuk turun langsung ke masyarakat, nanti BPBD juga akan ke sekolah-sekolah baik SD, SMP maupun SMA, juga termasuk satuan-satuan TNI, Polri dan instansi-instansi masyarakat sipil. Semuanya supaya diberikan edukasi bahwa setiap saat dapat terjadi bencana gempa akibat pecahan sesar lembang,” terang Ngatiyana.

Sementara itu, dalam Siaran Pers yang diterima oleh Diskominfo Kota Cimahi, Kepala Stasiun BMKG Bandung Teguh Rahayu menyatakan, dari tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang. Namun demikian, sampai saat ini belum ada alat ataupun metode yang dapat memprediksi kapan bencana gempa bumi akan terjadi. Oleh karena itu, informasi yang menyatakan bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energy yang dikumpulkannya sejak tahun 2012-hingga sekarang adalah informasi yang tidak benar atau hoax.

“Potensi kegempaan Sesar Lembang ada, hanya kapan waktunya, berapa besar magnitudonya, belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa bumi maksimumnya 6,8-6,9 Mw. Tapi bisa saja energy yang di-release hanya 40% atau 50% dari energy maksimumnya,” ujarnya.  (BIDANG IKPS)