Loading...

IPAL Komunal Dibangun di 8 Titik di Kota Cimahi Sepanjang 2024

Rano Hardiana 23 Desember 2024 481 kali dilihat
Bagikan:
IPAL Komunal Dibangun di 8 Titik di Kota Cimahi Sepanjang 2024

CIMAHI.- Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyebutkan tahun ini pembangunan IPAL komunal tersebar di 12 titik di delapan kelurahan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Program pembangunan dana alokasi khusus di Kota Cimahi meliputi Kelurahan Baros, Cipageran, Citeureup, Cibabat, Pasir kaliki, Cibeber, Melong dan Kelurahan Utama," kata Dicky, Jumat (20/12/2024).

Dia mengatakan, IPAL komunal itu dibangun untuk menyediakan santiasi yang laik dan aman bagi masyarakat. Sebab hingga saat ini masih ada 18 ribu rumah atau sekitar 14 persen dari total sekitar 124 ribu rumah tangga di Kota Cimahi tercatat belum memiliki sarana sanitasi yang aman dan laik.

"Tadi dari yang kita lihat laporannya, dari 124 ribu rumah tangga yang di Cimahi itu tercatat 18 ribunya belum memiliki kategori MCK yang laik dan aman. Artinya itu kurang lebih 14% belum memiliki sarana sanitasi kategori aman dan laik," ungkap dia.

Dicky menjelaskan, pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Cimahi dalam meningkatkan kualitas sanitasi di seluruh wilayah Kota Cimahi. Pembangunan infrastruktur sanitasi yang terdiri dari pembangunan IPAL Skala Permukiman dan Tangki Septik Individual ini sangat penting untuk menanggulangi permasalahan sanitasi yang seringkali menjadi tantangan di permukiman padat penduduk.

Dicky menambahkan dengan adanya fasilitas sanitasi yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan. "Air limbah domestik yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan, seperti diare dan penyakit menular lainnya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, Endang, dalam laporannya menyebutkan jumlah sarana yang terbangun dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024.

Endang menyebutkan sebelum adanya program ini masyarakat sebagian menggunakan cubluk dan lainnya langsung dibuang ke selokan. Hal ini jika tidak ditangani tentu saja meningkatkan risiko penyebaran penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air (water borne deseases).

"Hadirnya program Sanimas telah mengubah wajah permukiman di beberapa wilayah di Kota Cimahi menjadi lebih bersih dan sehat," ucap Endang.