Ancaman
narkoba di Kota Cimahi menjadi perhatian serius Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.
Dalam Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan “Kota Tanggap Ancaman
Bencana” (KOTAN) yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota
Cimahi di Alam Wisata Cimahi (AWC), Ngatiyana secara tegas menyatakan perang
terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika yang kini menyasar anak-anak
dan remaja, generasi penerus bangsa, Selasa (22/04).
“Ancaman
terhadap narkoba ini kalau kita tidak bisa mengatasi, yang menjadi korban
adalah anak-anak bangsa. Kalau kita tidak tanggap, kita tidak peduli terhadap
anak-anak kita, anak-anak kita juga akan menjadi korban,” ujar Ngatiyana.
Ngatiyana
juga menyoroti maraknya fenomena “warung bunda” yang ditengarai menjadi titik
awal interaksi anak-anak dengan rokok, alkohol, bahkan narkoba. Ia menyerukan
pendekatan intelijen dan taktik lapangan untuk memastikan dan menangkap para
pelaku peredaran gelap narkotika ini tanpa menimbulkan kegaduhan atau fitnah.
Untuk
itu Ngatiyana menyatakan pihaknya akan segera membentuk tim khusus untuk
memerangi peredaran gelap narkotika di Kota Cimahi dengan melibatkan aparat
kepolisian, BNN, dan organisasi masyarakat.
Ngatiyana
juga menjelaskan pentingnya upaya parenting yang dilakukan oleh orang tua untuk
membentuk keluarga yang tahan ancaman narkoba. Ia menyerukan pola pembinaan
berbasis empati dan edukasi, alih-alih pendekatan represif. Menurutnya orang
tua harus dapat menjadi teman yang baik dan garda pelindung bagi anak-anaknya,
agar anak-anak tidak terjerumus ke hal-hal yang bersifat negatif.
Dengan
tekad kuat dan strategi terpadu, Ngatiyana optimis Cimahi dapat terbebas dari
narkoba, “Mari bersama-sama membangun kota Cimahi yang lebih baik. Bersama-sama
kita tegakan aturan. Titik-titik peredaran narkoba sudah ada, tinggal bagaimana
serius kita untuk menangani hal tersebut. Jangan sampai hal itu dibuat menjadi
keuntungan bagi kita sendiri, tetapi mari kita lindungi masa depan generasi
penerus bangsa bersama!” pungkasnya.***