CIMAHI – Memperingati Hari Otonomi Daerah
(OTDA) ke-29, Pemerintah Kota Cimahi menggelar upacara yang dirangkaikan dengan
pengukuhan Tim Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) Angkatan II di Lapangan Apel
Pemkot Cimahi, Senin (28/04).
Dalam amanatnya, Wali Kota Cimahi,
Ngatiyana, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah
dalam membangun ketahanan nasional. Ia menegaskan, kolaborasi aktif dari
seluruh elemen masyarakat menjadi kunci mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang responsif dan akuntabel menuju Indonesia Emas 2045.
Ngatiyana juga menyoroti peran strategis
Relawan Damkar sebagai tim reaksi cepat dalam penanganan kebakaran. “Relawan
ini siap siaga 24 jam membantu masyarakat dalam situasi darurat, dengan target
tiba di lokasi kejadian dalam waktu maksimal 15 menit,” tegasnya.
Sebanyak 64 relawan dari tujuh kelurahan
dikukuhkan, menambah total kekuatan REDKAR Kota Cimahi menjadi 138 personel,
tersebar di 15 kelurahan. Para relawan ini dipersiapkan di tiga zona — utara,
tengah, dan selatan — untuk mempercepat respons kebakaran dan mengurangi dampak
kerugian bencana.
Pengukuhan REDKAR merupakan bagian dari
upaya Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Cimahi dalam
memperkuat layanan dasar ketenteraman dan perlindungan masyarakat. Hal ini
sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas mitigasi
bencana.
Sehari sebelumnya, Minggu (27/04), Pemkot
Cimahi bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Cimahi menggelar
Apel Siaga dan Simulasi Bencana di Komplek Cipageran Asri. Kegiatan ini
bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi risiko bencana,
mengingat Kota Cimahi berada di kawasan rawan gempa akibat potensi pergerakan
Sesar Lembang.
Rangkaian kegiatan ini menjadi wujud nyata
komitmen Pemkot Cimahi dalam memperkuat ketahanan daerah dan membangun
masyarakat yang lebih tangguh menghadapi bencana.***