Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi kaum Muslimin. Di bulan ini, umat Islam ditempa, dididik, dilatih, dan dibimbing untuk menjadi insan mulia. Karena tujuan kahirnya pun begitu mulia, yaitu agar menjadi orang-orang yang bertqwa. Tidak ada bulan yang terbaik dan teristimewa yang disediakan oleh Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya kecuali bulan Ramadhan.
Keistimewaan bulan Ramadhan ini terlihat dari beberapa hal, antara lain, pertama, pahala shaum di Ramadhan ini adalah Allah Swt, Rasulullah SAW, dan orang-orang yang telah ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, yaitu orang-orang yang berilmu. "Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS al-Alaq : 4-5).
Dalam ayat yang lain, "Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-Kitab dan al-Hikmah (as Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." (QS al-Baqarah : 151).
Kedua, yang menjadi peserta didik di madrasah Ramadhan ini bukan orang sembarang. Mereka adalah orang-orang yang beriman. Spesifikasi dari ayat ini begitu jelas, ajakan shaum hanya bagi orang-orang yang beriman dan telah diantara umat manusia yang lainnya. Sebagaimana Allah Swt Berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS al-Baqarah : 183).
Ketiga, pendidikan di bulan Ramadhan ini berlangsung sebulan penuh dan dilaksanakan pada bulan yang istimewa, yaitu bulan Ramadhan. "Seandainya umatku tahu apa-apa yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka akan menginginkan seluruh bulan itu adalah Ramadhan." Ini memiliki makna yang sangat luas dan dalam, dimana setiap orang-orang yang paham dan tau akan besarnya lipat ganda pahala di bulan Ramadhan, makai ia senantiasa merindukan bulan yang istimewa ini agar hadir setiap saat dalam hidupnya karena pahala dan keutamaan dalam beribadah di bulan istimewa ini luar biasa besarnya.
Keempat, materi yang diberikan di bulan ini meliputi tiga hal, yaitu pendidikan rohani, pendidikan hati, dan pendidikan fisik. Dengan ketiga pendidikan itu, akan menjadikan rohani orang-orang yang beriman menjadi suci atau fitrah, memiliki kesabaran, mampu mengendalikan diri, dan menjadikan tubuhnya sehat. Allah Swt berfirman : Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauan kalian dalam beberapa urusan benar-benarlah kalian mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kalian ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hati kalian… (QS. Al-Hujurat: 7).
Atas petunjuk Allah Swt, Allah jadikan para sahabat manusia yang bisa menikmati lezatnya iman, bahkan Allah jadikan iman itu sesuatu yang indah pada hati para sahabat. Sehingga kecintaan mereka kepada kebaikan, mengalahkan segalanya.
Keenam, buku panduan orang yang berpuasa begitu istimewa, yaitu Alquran dan hadis nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia." (QS Fushshilat : 41).
Pada ayat yang lain, Allah swt berfirman : “Sesungguhnya Al-Qur`ân ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus ….(al-Isrâ`:9)
Dalam ayat mulia ini, Allah Swt menyampaikan pujian terhadap kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad Saw, yaitu Al-Qur`ân, sebagai kitab samawi paling agung dan paling luas cakupannya menyangkut semua jenis ilmu, kitab paling terakhir, bersumber dari Rabbul-‘Alamîn. Dengan dalil-dalil, hujjah-hujjah, aturan-aturan, dan nasihat-nasihat yang dikandungannya, Al-Qur`ân ini menjadi faktor banyaknya manusia yang memperoleh hidayah, dan ia mengantarkan kepada jalan yang lebih lurus dan lebih terang. Maksudnya, petunjuk Al-Qur`ân lebih lurus, adil, dan paling benar dalam persoalan aqidah (keyakinan), amalan-amalan dan akhlak.
Ketujuh, gelar yang diberikan kepada orang yang mampu menyelesaikan pendidikan di bulan Ramadhan ini adalah al-muttaqin, dan akan dianugerahi kebahagiaan dunia dan kebahagiaan di akhirat, serta mendapat ridha Allah SWT dan surga-Nya. Allah Swt berfimran : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah : 183).
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menjelaskan bahwa puasa disyariatkan bagi hamba-Nya untuk meningkatkan dan menyempurnakan ketakwaan mereka. Takwa merupakan sebuah istilah yang mencakup seluruh kebaikan. Para ulama menjelaskan bahwa takwa adalah melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, karena mengharap pahala dari Allah Ta’ala dan karena rasa takut terhadap adzab dan hukuman-Nya.
Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayah-Nya kepada kita sehingga bisa menjadi hamba-Nya yang bertkwa. Aamiinn.