Loading...

Tips Sederhana Saat Menyekolahkan Anak ke Pondok Pesantren

Administrator 19 Agustus 2018 29411 kali dilihat
Bagikan:
Tips Sederhana Saat Menyekolahkan Anak ke Pondok Pesantren
Menyekolahkan anak ke pondok pesantren saat ini menjadi pilihan yang bijak, mengingat pergaulan di luar yang semakin tidak terkendali. Para orang tua nampaknya semakin sadar bahwa selain membekali anak dengan ilmu dunia, mereka pun perlu memberikan bekal ilmu akhirat. Dalam hal ini, pendidikan agama menjadi sangat penting dan mempunyai peran cukup besar dalam menghindarkan anak-anak, terutama remaja, dari pergaulan yang tidak kita inginkan.

Pondok pesantren bukanlah tempat “pembuangan” anak atau penitipan anak nakal bagi orang tua yang merasa sudah tidak mampu untuk mengasuh, mendidik, atau mengarahkan anak. Karena itu, memondokkan anak di pesantren bukan berarti orang tua bisa berlepas tangan terhadap urusan pendidikan anak. Orang tua tetap berperan penting dalam kesuksesan anak yang belajar di pondok pesantren agar anak mampu meraih ilmu yang diajarkan secara maksimal dan penuh berkah.

Pondok pesantren bukan tempat menyerahkan sesuatu dan kita hanya ongkang-ongkang kaki menerima bersihnya saja. Orang tua sebagai wali santri hendaknya memperhatikan hal-hal yang menunjang proses kelancaran dan dan keberhasil anak saat mondok. Apa saja yang perlu diperhatikan? Mari kita simak.

1. Ikhlas dan Pasrah
Modal pertama orang tua adalah harus mempunyai keikhlasan saat melepaskan anak ke pondok pesantren. Memondokkan anak adalah salah satu cara melaksanakan kewajiban mendidik anak dan mengarahkannya untuk mendapat ilmu agama yang lebih baik. Orang tua wajib membekali ilmu yang kelak dapat bermanfaat di dunia dan akhirat. 

Selain ikhlas, orang tua juga harus pasrah, dalam arti menyerahkan sepenuhnya anak ke pihak pondok pesantren untuk dididik, bukan dibuang, untuk diedukasi, bukan dipenjara. Sering kali, kasus santri tidak betah di pesantren terjadi akibat ibu yang belum merelakan sepenuhnya akan perpisahan sementara ini.

2. Memberikan Nafkah yang Halal dan Tidak Berlebihan
Demi tercapainya kesuksesan anak belajar di pondok pesantren, memberikan nafkah halal juga tak kalah penting. Untuk mencari ilmu agama untuk dunia dan akhirat, tentu saja energi yang didapat harus dari jalan yang halal. Selain memberikan nafkah yang halal, uang saku yang diberikan juga jangan sampai berlebihan. Ajari anak untuk terbiasa hidup sederhana dan mandiri.

3. Perbanyak Doa
Menitipkan anak untuk menuntut ilmu di pondok pesantren bukan berarti menyerahkan urusan anak 100% kepada pondok dan hanya mengirimkan uang yang dibutuhkan anak. Doa orang tua sangat diperlukan untuk menunjang dan mendorong keberhasilan anak. Orang tua wajib mendoakan agar anak mendapatkan ketenangan, semangat, kemampuan belajar, serta keberkahan selama di pondok pesantren. 

Doa kita sebagai orang tua yang terpisah jarak dan waktu insya Allah lebih mudah dikabulkan oelh Allah Swt apabila dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Setelah salat fardu, minimal bacakan surat Al Fatihah untuk anak agar ia diberi kemudahan dan kelancaran dalam menuntut ilmu.

4. Perbanyak Sedekah Kepada Santri Lain
Sedekah dipercaya dapat memperluas rejeki dan tentu saja mendatangkan pahala, terlebih sedekah kepada santri. Selain pahala yang kita dapat, doa santri yang sedang berjuang menuntut ilmu agama diharapkan dapat terijabah dengan mudah. Jadi, saat menjenguk anak ke pondok pesantren, jangan lupa bersedekah untuk santri lain yang saat itu tidak dijenguk. Walaupun hanya dalam bentuk makanan ringan atau diajak makan bersama, pasti hati mereka akan senang dan mendoakan kita.
 
Demikianlah tips singkat seputar menyekolahkan anak ke pondok pesantren. Intinya, sebagai orang tua, kita harus ikhlas putra-putri menjalani proses pendidikan dunia-akhirat. Semoga mereka diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar dan menjadi generasi saleh. Semoga bermanfaat! (AH)

image source: http://harianbernas.com/online/public/foto_news/image_news_535/01511349793Santri-Anak-Pesantren-.jpg