Memiliki keluarga yang bahagia tentu dambaan kita semua, bukan? Sebagai orang tua, kita ingin anak-anak tumbuh menjadi pribadi bertanggung jawab dan percaya diri. Namun, bagi sebagian orang, mewujudkan impian ini tidaklah mudah. Salah satu sebabnya adalah komunikasi yang kurang harmonis. Untuk memperbaikinya, ada sepuluh cara yang bisa kita lakukan, yaitu:

Biarkan anak tahu bahwa Anda ingin mengetahui banyak hal tentang dirinya, misalnya dengan menanyakan aktivitasnya di sekolah, teman-temannya, gurunya, dan lainnya. Dengarkan dan tunjukkan perhatian ketika anak sedang berbicara. Dengan begitu, anak menemukan tempat yang aman untuk mencurahkan perasaannya, yaitu kepada Anda, bukan pada yang lain. Anda juga lebih mudah mengarahkannya. 

Ketika anak ingin berbicara, tunjukkan perhatian Anda dan tinggalkan sejenak aktivitas seperti kesibukan dengan gawai atau aktivitas lain sampai anak selesai berbicara. Beri respons dan tunjukkan empati Anda. Jika terpaksa belum bisa menghentikan aktivitas, beri pengertian yang dapat dipahami anak sehingga ia mau menunggu Anda menyelesaikan aktivitas. Namun, setelah itu, segera hampiri anak dan ajaklah bicara. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan diistimewakan. Secara tidak langsung, sikap ini juga mengajari anak untuk menepati janji.

Terkadang, anak perlu waktu untuk merespons atau memahami perkataan Anda. Beri dia waktu.  Jika anak belum bisa memahami, ulangi dengan kata-kata yang mudah dipahami atau tanyakan kepadanya apa yang tidak dipahaminya. Hal ini akan membantu Anda menjelaskan dengan bahasa yang dipahaminya.

Berkomunikasi dengan Sederhana dan Jelas

Jangan tunjukkan sikap atau kata-kata yang sulit dimengerti dan membuat anak bingung. Mereka  bisa saja salah mengartikannya. Sebaliknya, tunjukkan sikap yang baik di hadapan anak.

Hargai setiap prestasi apa pun yang diraih anak. Berikan dukungan penuh agar anak selalu bersemangat dalam melakukan sesuatu yang positif. Dengan demikian, niscaya ia akan selalu bersemangat dalam meraih berprestasi. Anda juga tentu bangga memiliki anak yang berprestasi, bukan?

Berikan kebebasan kepada anak dalam berkreasi sesuai keinginannya. Jangan memaksakan obsesi Anda pada anak. Ajak anak bicara tentang apa saja kesukaan, minat, dan bakatnya, lalu dukung serta arahkan dengan baik. Jangan ragu memberikan pujian atas setiap karyanya agar anak selalu semangat dan merasakan bahwa Anda mendukungnya.

Katakan dengan cara positif jika ingin mengajarkan sesuatu. Tidak perlu berbicara dengan intonasi tinggi karena dapat membuat anak takut, tidak percaya diri, atau malah memberontak, tidak mau menuruti Anda. Ubah dengan ucapan yang lembut dan menyenangkan. 

Luangkan waktu untuk menanggapi perkataan anak dan berikan respons yang baik, lembut, dan penuh perhatian. Ingat, hormatilah hak anak untuk mengungkap perasaan atau pendapatnya sebagaimana Anda ingin dihargai dan didengar.

Ajak anak berdiskusi untuk menyelesaikan masalah sederhana. Misalnya, buat kesepakatan tentang waktu bermain gawai, belajar, mengaji, dan lainnya, termasuk sanksi jika melanggar. Ajari anak mematuhi kesepakatan itu. Jangan ragu memberikan pujian jika anak mau mematuhinya untuk mengajarinya kedisiplinan.

Anak-anak adalah peniru ulung, mereka melihat dan meniru semua yang Anda kerjakan. Perbuatan atau tindakan juga merupakan bentuk komunikasi, bukan hanya ucapan. Contohnya, menghabiskan waktu luang dengan bermain internet. Bimbing dan beri pengetahuan anak tentang cara menggunakannya dengan baik. Dampingi dan arahkan, jangan biarkan anak bermain terlalu lama dengan gadget. 

Itulah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki komunikasi dengan anak. Komunikasi adalah cara terbaik untuk menjalin kedekatan dengan anak sekaligus ekspresi rasa kasih sayang Anda. Dengan komunikasi efektif, hubungan antara orang tua dan anak dapat kembali harmonis, impian memiliki keluarga bahagia pun dapat terwujud. Insya Allah. (AH)