Dunia anak tidak terlepas dari permainan. Sejalan dengan kemajuan teknologi, permainan anak semakin canggih. Anak pun memiliki ragam pilihan permainan. Play Station, gawai yang menawarkan banyak fitur permainan, serta wahana bermain anak yang beragam adalah sarana bermain anak yang mudah kita temui sehari-hari.
Namun, di samping permainan modern, kita juga hendaknya tidak lupa bahwa Indonesia kaya akan permainan tradisional yang tidak lepas dari kekayaan budaya bangsa. Beberapa permainan tradisional yang bisa kita perkenalkan kepada anak, di antaranya:
Layangan
Layangan mempunyai nama lain, seperti layang-layang atau wau. Layangan merupakan lembaran tipis berkerangka yang diterbangkan oleh pemainnya ke udara di area yang lapang. Ada seutas benang yang dipegang pemain untuk mengendalikannya. Permainan ini memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkannya sehingga umumnya dimainkaan saat musim kemarau.
Selain sebagai permainan anak-anak, layang-layang dipakai dalam acara ritual tertentu, biasanya berkaitan dengan budaya pertanian. Di beberapa daerah, layang-layang dipakai sebagai alat bantu memancing dan menjerat kelelawar. Permainan layang-layang minimal dimainkan oleh dua orang dan semakin banyak, akan semakin mengasyikan.
Egrang
Egrang adalah salah satu permainan yang memerlukan keseimbangan. Alat yang digunakan terbuat dari sepasang bambu yang memilki alat pijakan kaki. Seorang pemain akan berjalan di atas pijakannya sehingga harus mengatur keseimbangan agar tidak terjatuh. Saat permainan ini dilombakan, pemenangnya adalah pemain yang bisa mencapai finish dengan cepat tanpa terjatuh.
Congklak
Congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua anak secara berhadap-hadapan. Alat permainannya berupa papan congklak berbentuk oval dan biji congklak. Papan congklak memiliki 16 lubang yang terdiri dari 2 lubang besar dan 14 lubang kecil. Lubang besar terletak di setiap ujungnya dan 7 lubang berhadap-hadapan. Salah seorang pemain akan memasukan biji congklak ke dalam masing-masing luang sampai biji habis. Setelah itu, terjadilah giliran pemain.
Petak Umpet
Petak umpet merupakan permainan yang sangat sederhana karena tidak menggunakan alat bantu. Petak umpet lebih seru dimainkan oleh sekelompok pemain. Salah seorang akan menutup mata dan yang lainnya bersembunyi. Pemain yang “jaga” akan menghitung sampai bilangan tertentu untuk memberi kesempatan pemain lain bersembunyi. Setelah waktu habis, pemain yang “jaga” akan mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi sampai semuanya ditemukan. Teman yang petama kali ditemukan nantinya yang akan kebagian “jaga”, selanjutanya permainan pun berulang. Dia harus mencari teman yang sedang bersembunyi.
Bola Bekel
Bola bekel adalah salah satu permainan tradisional, umumnya dimainkan oleh anak perempuan dengan jumlah pemain lebih dari satu orang. Alat permainannya berupa bola bekel dan kuwuk, yaitu cangkang dari sejenis kerang tertentu. Permainan dilakukan di atas lantai yang licin agar bola bekel bisa memantul. Anak yang mendapatkan giliran bermain melemparkan bola bekel, menjatuhkan kuwuk dari gengaman, dan menangkap bola kembali. Kemudian, bole dilemparkan kembali, tetapi kali ini, saat bola terpantul, dia mengambil biji kuwuk dengan aturan yang sudah ditentukan. Apabila melanggar peraturan, pemain harus berhenti dan memberikan giliran kepada yang lain.
Pada umumnya, permainan tradisional dimainkan lebih dari satu orang. Selain menyenangkan, permainan tradisional juga mengajarkan kepada anak untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ternyata, permainan tradisional bisa menjadi sarana menanamkan budi pekerti pada anak-anak. Maka, alangkah baiknya kalau kita bisa mengenalkan permainan tradisional kepada anak. (AH)
image source: https://pxhere.com/id/photo/602262