Loading...

Bioskop Rio

Administrator 01 Oktober 2019 1663 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Diberitakan di Koran-koran Belanda jaman dulu De Preangerbode dan Batavianieuwsblad, bangunan bioskop Rio sempat mengalami kerusakan dan baru dioperasikan kembali pada tahun 1947. Film pertama yang diputar berjudul Pardon My Sarong pada maret 1947. Lalu pada tanggal 31 maret memutar film berjudul Tall In The Saddle.

Sejak itu bioskop Rio konsisten memutar film-film Hollywood antara lain film Always In My Heart dan Now Voyager. Tak ketinggalan bioskop Rio pun memutar film Indonesia, Tjitra pada tahun 1951 dan Bakti pada tahun 1955.

Tahun 1970-an sampai 1980-an, bioskop Rio dibanjiri film mandarin khususnya bergenre kungfu. Nama-nama beken seperti Wang Yu, Bruce Lee, Chen Lung, dan Lie Lien Cheh menghiasi poster film di depan dan lobi bioskop.

Film nasional berkelas seperti Sunan Kalijaga, Saur Sepuh, juga diputar di sini. Selain poster, bioskop Rio pun mengandalkan selebaran pamflet yang disebar melalui mobil berpelantang keliling Cimahi.

Bioskop Rio adalah satu-satunya bangunan bioskop zaman Belanda di Cimahi yang gedungnya masih bertahan, namun bioskopnya sudah gulung layar.

Bioskop Rio merupakan bagian jaringan bioskop Elita Concern. Siapa lagi yang punya jaringan bioskop itu kalau bukan si raja bioskop, FAA Buse. Ya, Buse adalah pemilik sejumlah bioskop kelas atas di Bandung. Sebut saja nama bioskop Elita, Varia, Oriental, Luxor, Majestic, dan Rex. Pembangunan bioskop Rio ditandai dengan peletakan batu pertama oleh anak FAA Buse, Yvone Francois Buse pada 23 oktober 1937.

Salah satu faktor pendorong bangkrutnya pengusaha bioskop diakibatkan perubahan zaman dengan arus teknologi yang kian tak terbendung.

Bioskop peninggalan zaman kolonial hanyalah tersisa bangunannya saja, bioskop yang lebih canggih dan modern pun hadir di mall-mall di kota besar dan menggerus keberadaan bioskop lama yang punya nilai historis. Hingga sampai berita ini diterbitkan, pihak pengelola atau pemilik tempat belum dapat dimintai keterangan.