CIMAHI, Seperti disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Nadiem Anwar Makarim pada Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020, beliau menyampaikan bahwa peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020 ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana tahun ini kita memperingati hari guru nasional dalam situasi pandemi covid-19;
Sistem pendidikan dimana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung, sekolah-sekolah pun sementara harus ditutup. Data unesco mencatat lebih dari 90% atau di atas 1,3 miliar populasi siswa gobal harus belajar dari rumah. Dengan demikian, hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikannya.
Akibat pandemi pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh atau beajar dari rumah. Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai penularannya. Pak Mendikbud berharap seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi;
Beliau juga mengajak semua pihak melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk, dimana pandemi telah memberikan kita momentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan untuk melakukan lompatan dalam menghasilkan sdm-sdm unggul untuk indonesia maju;
Pada kesempatan hari guru nasional ini, pak mendikbud memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa. Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran bapak dan ibu guru semua, pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasan. Beliau sangat terharu melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan bapak dan ibu guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak indonesia tidak terhenti;
Untuk konteks Kota Cimahi sendiri, ada beberapa hal dapat menjadi kabar gembira dalam pelaksanaan proses pelayanan dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan dasar yang menjadi kewenangan pemerintah daerah :
Pertama, selama beberapa bulan terakhir, Alhamdulillah proses kegiatan belajar-mengajar di Kota Cimahi pada masa pandemi covid-19 tetap berlangsung dengan kombinasi daring dan luring.
Kedua, kita patut bersyukur, selama masa pandemi ini, siswa-siswi Kota Cimahi tetap berprestasi baik secara akademis maupun non-akademis meskipun harus beradaptasi dengan pembelajaran virtual. Beberapa prestasi tersebut antara lain:
1. Medali perak pada kompetisi sains nasional mata pelajaran IPS jenjang SMP;
2. Juara Pertandingan Kempo Tingkat Nasional;
3. Juara 1 Putri Remaja Tingkat Nasional;
4. Juara Pencipta Lagu Gema Pertiwi Kemdikbud Tingkat Nasional, dll.
Ketiga, Dinas Pendidik Kota Cimahi sudah melaksanakan survey kepuasan masyarakat pada masa pandemi covid-19. Survey tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober s/d November 2020 dengan jumlah responden sebanyak 9.038 orang;
Hasil dari survey ini menunjukkan pelayanan dinas pendidikan yang dalam hal ini diberikan oleh satuan pendidikan jenjang SD dan SMP menunjukkan nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) yan didapatkan secara kumulatif adalah 77,08 atau kategori baik;
Keempat, Pemkot Cimahi juga telah menyerahkan insentif bagi para guru ngaji (sebanyak 2900 orang), guru PAUD (1600 orang), guru SD (600 orang), guru SMP (277 orang);
Prestasi juga ditorehkan oleh Deswita Supriyatni MPd, adalah seorang Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) STKIP Pasundan CIMAHI. Perempuan peraih medali perak PON 2004 cabang olahraga Dayung ini tidak pernah membayangkan bahwa suatu ketika dia harus memberikan materi perkuliahan sepenuhnya secara daring kepada para mahasiswanya.
“Materi pembelajaran yang saya sampaikan identik dengan tatap muka dan praktek. Sekarang mau tidak mau harus melalui teknologi media tatap muka virtual,” ujar Deswita dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (25/11/2020).
Deswita sadar betul jika kini dia bersandar sepenuhnya pada teknologi. Karena itu, dosen yang mengajar di STKIP Pasundan ini mengemas materi perkuliahannya dalam teknologi penyampai pesan suara dan video, sehingga para mahasiswanya tetap dapat mengikuti materi dari mata kuliah yang sedang diajarkan, jika terjadi gangguan jaringan internet.
“Saya berusaha kreatif dalam mengemas dan menyampaikan materi agar para mahasiswa tetap dapat menyimak maksimal walaupun mereka mengalami gangguan koneksi internet. Karena banyak mahasiswa yang ada di daerah umumnya mengalami hambatan pada jaringan internet,” katanya.