Loading...

Taman Vaksin sebagai Wahana Edukasi Mengenai Vaksin di Kota Cimahi

Bambang S. 28 Februari 2021 1637 kali dilihat
Bagikan:
Taman Vaksin sebagai Wahana Edukasi Mengenai Vaksin di Kota Cimahi

Vaksin menciptakan sistem kekebalan tubuh secara spesifik atau khusus untuk dapat melawan penyakit tertentu. Vaksin diberikan sebagai upaya pencegahan penyakit.

CIMAHI - Kalimat Tak Kenal Maka Tak Kebal sering kita dengar dan banyak kita lihat di berbagai iklan luar ruang belakangan ini. Kalimat ini bukanlah semata-mata jargon terkait program vaksinasi di masa pandemi COVID-19 ini. Kalimat tersebut punya makna dan manfaat yang besar jika diimplementasikan.

“Vaksin diberikan saat kita sehat. Berbeda dengan obat yang diberikan setelah kita sakit. Kita sebenarnya sudah mengenal vaksin sejak lama. Bahkan, sebagian besar dari kita sudah menerima vaksin sejak kita kecil melalui imunisasi dengan cara disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut ,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas COVID-19 dalam keterangan pers yang dilakukan secara virtual di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Jumat (27/11/2020).

Dikatakannya, tubuh memiliki sistem imun yang berfungsi melindungi dari serangan virus atau bakteri- dan vaksin membantu menciptakan sistem kekebalan tubuh secara spesifik untuk melawan penyakit tertentu. Sistem imun ini membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Sehingga apabila di kemudian hari virus atau bakteri itu masuk ke dalam tubuh maka sudah siap untuk melawan dan akhirnya dapat mencegah timbulnya penyakit tersebut.

“Vaksin berfungsi untuk membuat tubuh kenal lalu menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Jadi cara kerja vaksin setelah masuk ke tubuh kita, prinsipnya pun sama. Tubuh langsung mendeteksinya sebagai sebuah ancaman infeksi. Maka tubuh akan membentuk sistem untuk membuat kekebalan tubuh atau antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit tersebut. Tubuh akan mengingat apa yang harus diwaspadai. Sehingga jika ada virus, bakteri atau kuman penyebab penyakit yang masuk dapat dilawan,” jelasnya.

Saat ini, vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan dengan pengujian berlapis dan dipastikan aman untuk digunakan. “Tapi ingat, vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus. Datangnya vaksin COVID-19 bukan berarti pandemi langsung berakhir. Jadi, tetap terapkan disiplin protocol kesehatan 3M. Lindungi diri dan orang lain,” pungkas dr.Reisa.

Edukasi terkait hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman tentang vaksin dapat dilaksanakan kepada warga masyarakat baik yang usia balita, muda dan manula melalui media luar ruang, salah satunya dengan adanya Taman Vaksin di Kota Cimahi.

Fasilitas yang berupa gedung dan taman untuk kegiatan posyandu dan posbindu adalah merupakan bantuan yang berupa Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam upaya mendukung program pemerintah untuk memeratakan pelayanan kesehatan masyarakat melalui POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) dan POSBINDU (Pos Binaan Terpadu) khususnya di RW-24 Kompleks Fadjar Raya Estate, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.

Kegiatan posyandu dan posbindu secara rutin dilaksanakan setiap bulan. Terutama bagi anak-anak balita dan para lansia maupun pra lansia, untuk dilakukan pemeriksaan di pandu oleh Puskesmas Cimahi Utara dan untuk produk vaksinya juga menggunakan produk dari PT. Biofarma. Insyaa allah, kedepan konten dari taman vaksinasi akan diisi oleh sesuatu yg menggambarkan tentang vaksin, sebagai wahana edukasi bagi masyarakat.

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.

Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah penyakit menular tertentu maka tindakan pencegahan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu daerah ke daerah lain atau satu negara ke negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif.

Kegiatan imunisasi merupakan salah satu prioritas kita semua sebagai salah satu bentuk nyata komitmen kita dalam  menyehatkan generasi penerus

Cimahi sebagai bagian dari  Indonesia ingin berkontribusi  100% UCI  (Universal Child Immunization) artinya setiap kelurahan  minimal 80% bayi telah mendapat imunisasi dasar lengkap.

Selain itu juga ikut dalam sasaran global dalam upaya penurunan angka kematian bayi (AKB), maka pelayanan program imunisasi selain harus memiliki cakupan yang tinggi (minimal 80% tiap kelurahan), juga diperlukan kualitas pelayanan yang maksimal (sesuai standar). 

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas kota cimahi juga mendukung kegiatan pencegahan penyakit melalui kegiatan peningkatan imunisasi. Maka melalui  APBD  dilaksanakan kegiatan untuk mewujudkan  menurunan angka kesakitan, kecacatan dan kematian  penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

“Saya harapkan dengan adanya taman vaksin di kota cimahi kita bisa mengajak saudara-saudara kita yang belum mengerti pentingnya vaksin untuk diajak ke taman vaksin ini ataupun puskesmas-puskesmas terdekat di wilayah kita”, seperti disampaikan Walikota Cimahi dalam peresmian yang dilaksanakan Sabtu (10/9/2016) yang lalu.