Saat
ini Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa dengan persentase
penduduk usia produktif mencapai 70,72%, hal ini Tentunya membuat Indonesia
akan menghadapi bonus demografi, yakni lebih dari 50% penduduk Indonesia saat
ini dan di masa mendatang adalah penduduk yang memiliki usia produktif lebih
banyak dibandingkan dengan penduduk dengan usia tidak produktif.
Hal
ini sejalan dengan visi pemerintah yakni menciptakan SDM Indonesia Emas Tahun
2045, namun dibalik mimpi besar tersebut mempersiapkan generasi emas 2045
bukanlah hal yang mudah, pasalnya
stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia 2
tahun di Indonesia.
Stunting
atau yang lebih dikenal dengan istilah kerdil atau pendek adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan.
Menanggapi
tantangan tersebut, Pemerintah Daerah Kota Cimahi bersama dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat terus melakukan
upaya percepatan penurunan angka stunting.
Dilansir
dari laman Kementerian Sekretariat Negara RI, Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu provinsi prioritas dalam
percepatan program penurunan stunting pasalnya provinsi ini termasuk provinsi
dengan angka balita stunting terbanyak di Indonesia.
Data
SSGI tahun 2021 saja menyebutkan bahwa prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat mencapai 24,5% sedikit di atas rata-rata angka
stunting nasional yaitu 24,4%.
Berbagai
langkah terus dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kota Cimahi melalui
program-program intervensi spesifik antara lain pemberian tablet tambah darah
bagi ibu hamil dan remaja putri, serta promosi
dan konseling menyusui.
Selain
itu pemberian makanan bayi hingga suplementasi lewat pemberian makanan tambahan
bagi ibu hamil dan balita kurang gizi menjadi program yang
akan terus digalakkan oleh pemerintah dalam rangka percepatan penurunan angka
stunting untuk membentuk Generasi Indonesia Emas 2045.
Berbagai
faktor menjadi penyebab banyaknya balita stunting di daerah Jawa Barat
faktor-faktor tersebut diantaranya, kurangnya akses makanan bergizi,
berdasarkan hasil studi diet total 2014 asupan protein pada balita di Jawa
Barat hanya 32,7% dari angka ideal 80%.
Pentingnya membangun kesadaran dari masyarakat akan bahaya stunting serta audit kasus
stunting dan pengambilan kebijakan berkelanjutan yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Cimahi merupakan upaya identifikasi risiko untuk mencegah generasi penerus
bangsa mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.
Pelaksanaan
kegiatan Audit Stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah juga menjadi
salah satu upaya strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif
sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi percepatan penurunan angka stunting
di Jawa Barat khususnya di Kota Cimahi.