Loading...

Tantangan Angka Stunting Dibalik Mimpi SDM Indonesia Emas 2045

Adhy Rahadhyan S.I.Kom 11 Desember 2022 2238 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa dengan persentase penduduk usia produktif mencapai 70,72%, hal ini Tentunya membuat Indonesia akan menghadapi bonus demografi, yakni lebih dari 50% penduduk Indonesia saat ini dan di masa mendatang adalah penduduk yang memiliki usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk dengan usia tidak produktif.

Hal ini sejalan dengan visi pemerintah yakni menciptakan SDM Indonesia Emas Tahun 2045, namun dibalik mimpi besar tersebut mempersiapkan generasi emas 2045 bukanlah hal yang mudah,  pasalnya stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia 2 tahun di Indonesia.

Stunting atau yang lebih dikenal dengan istilah kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan.

Menanggapi tantangan tersebut, Pemerintah Daerah Kota Cimahi bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat  terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting.

Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara RI, Provinsi Jawa Barat  termasuk salah satu provinsi prioritas dalam percepatan program penurunan stunting pasalnya provinsi ini termasuk provinsi dengan angka balita stunting terbanyak di Indonesia.

Data SSGI tahun 2021 saja menyebutkan bahwa prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat  mencapai 24,5% sedikit di atas rata-rata angka stunting nasional yaitu 24,4%.

Berbagai langkah terus dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat  dan Pemerintah Daerah Kota Cimahi melalui program-program intervensi spesifik antara lain pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri,  serta promosi dan konseling menyusui.

Selain itu pemberian makanan bayi hingga suplementasi lewat pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurang gizi menjadi program yang akan terus digalakkan oleh pemerintah dalam rangka percepatan penurunan angka stunting untuk membentuk Generasi Indonesia Emas 2045.

Berbagai faktor menjadi penyebab banyaknya balita stunting di daerah Jawa Barat faktor-faktor tersebut diantaranya, kurangnya akses makanan bergizi, berdasarkan hasil studi diet total 2014 asupan protein pada balita di Jawa Barat hanya 32,7% dari angka ideal 80%.

Pentingnya membangun kesadaran dari masyarakat akan bahaya stunting serta audit kasus stunting dan pengambilan kebijakan berkelanjutan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi merupakan upaya identifikasi risiko untuk mencegah generasi penerus bangsa mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.

Pelaksanaan kegiatan Audit Stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah juga menjadi salah satu upaya strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi percepatan penurunan angka stunting di Jawa Barat khususnya di Kota Cimahi.