Batik
berasal dari kata ambatik yang artinya adalah sebuah kain yang memiliki banyak
titik. Akhiran dari kata batik yaitu tik artinya adalah titik atau ujung yang
digunakan untuk membuat sebuah titik.
Dikutip
dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, kata
batik juga berasal dari bahasa Jawa yaitu tritik, kata batik berasal dari
gabungan dari dua kata yaitu amba yang maknanya adalah menulis serta titik yang
maknanya adalah titik.
Secara
historis, batik berasal dari zaman nenek moyang dan dikenal sejak abad ke 17.
Pada saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang serta tanaman.
Akan tetapi, kemudian motif batik pun berkembang dan beralih pada motif-motif
yang menyerupai awan maupun relief candi.
Seiring
dengan perkembangannya batik terus mengalami perubahan motif dan corak warna,
tak terkecuali Batik Cimahi.
Batik
Cimahi termasuk ke dalam jenis batik baru, tetapi ini bisa menjadi pemicu yang
memotivasi para seniman batik di Kota Cimahi untuk terus berkreasi dan bisa
mengembangkan motif batik khas Cimahi.
Kemunculan
Batik Cimahi bermula saat pertengahan tahun 2008 dan diperkenalkan pada Juni 2009
bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Cimahi yang ke-8, kala itu ide untuk mengembangkan batik Cimahi
dimulai karena keprihatinan beberapa seniman Cimahi yang peduli terhadap
perkembangan budaya tradisional di kota tentara itu.
Batik
Cimahi pertama kali dibuat melalui suatu kompetisi yang diadakan oleh Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Cimahi, saat itu kompetisi ini
merupakan hasil sarasehan yang diikuti oleh tokoh masyarakat, seniman dan pengusaha.
Kompetisi
tersebut menghasilkan identitas baru dari Kota Cimahi yang diangkat melalui
Hasil kreativitas masyarakat dalam hal ini adalah motif batik.
Terdapat
5 corak batik Cimahi yang utama yaitu Ciawitali (Pohon Bambu), Ujang Cakra
(Kesundaan), Pusdik (Alteleri Militer), Cirendeu (Daun Singkong) dan Curug
Cimahi (Air Terjun).
Jumlah
pengrajin batik Cimahi terus bertambah, hingga saat ini terdapat tiga UKM
pengrajin batik khas Cimahi Selain itu empat UKM menggunakan bahan kain
bermotif batik Cimahi.
Pemerintah
Daerah Kota Cimahi optimis pelestarian budaya melalui pengrajin batik dapat
terus digalakkan secara berkelanjutan, bukan
hanya untuk menjaga warisan budaya namun hal ini juga dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi khususnya di sektor Usaha Kecil Menengah.