Pemerintah Kota Cimahi dinilai sukses dalam membangun ekosistem
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbuah penghargaan Natamukti oleh
sebuah lembaga nirlaba internasional. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang diterima langsung oleh Wali Kota Cimahi
Ajay M. Priatna di Gedung Kementerian UMKM Republik Indonesia di Bilangan
Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam (28/11/2017).
Usai menerima penghargaan, Ajay menegaskan komitmennya. “Pemkot
Cimahi berkomitmen mengembangkan dan meningkatkan UMKM terutama bagi
perkembangan ekonomi untuk produk lokal khas Cimahi,” ucap walikota
Selama ini Pemkot Cimahi terus berupaya mendukung dan
meningkatkan pertumbuhan UMKM secara terus menerus dan berkesinambungan.
Kedepan Pemkot Cimahi akan berupaya meningkatkan bantuan pendampingan,
branding, dan marketing melalui Fasilitas yang ada di technopark. Untuk
pendampingan ini telah dilaksanakan dengan melibatkan UMKM yang bergerak di
bidang kuliner dengan masa pendampingan selama 3 (tiga) bulan. Lalu ada juga
bantuan untuk membantu desain branding sebanyak 50 UKM, serta desain packaging
sebanyak 60 UKM. Agar mampu bersaing
dengan produk lain dilakukan juga uji nutrisi dan uji kadaluarsa sehingga akan
secara alamiah meningkatkan kualitas dan daya saing ukm tersebut.
Disamping itu dilakukan fasilitasi pertemuan diantara komunitas
untuk membangun sinergi antar komunitas dan penguatan komunitas itu sendiri.
Upaya itu dilakukan agar produk UMKM Kota Cimahi bisa semakin meningkatkan
kompetensi dan daya saing dengan produk lokal secara nasional, bahkan memiliki
kualitas ekspor. Selain itu dilakukan juga kerjasama pendampingan dengan
beberapa perguruan tinggi diantaranya dengan UNPAD, UNJANI, POLBAN.
“Untuk penghargaan Natamukti tahun ini kita bagi kedalam 2 kategori
saja, berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun ini ada kategori Natamukti
dan Natamukti Nindya,” kata Hermawan Kartajaya, President of ICSB Indonesia.
Penghargaan Natamukti sebagaimana diraih Kota Cimahi, lanjut
Hermawan, diberikan kepada kota atau kabupaten yang berhasil memasarkan,
mendorong peningkatan kualitas, serta membangun ekosistem UMKM di daerahnya.
Sedang Penghargaan Natamukti Nindya diberikan kepada kota atau
kabupaten yang terbaik dalam meningkatkan daya saing UMKM secara keseluruhan,
baik di tingkat nasional bahkan internasional.
Dijelaskan, ekosistem UMKM yang kondusif hanya bisa dicapai dengan
kontribusi dari berbagai pihak terutama pemerintah daerah sebagai pendorong
utama ekonomi lokal.
“Maka dari itu di sini kita berikan apresiasi kepada para institusi
pemerintahan dalam hal ini para bupati dan walikota, yang diharapkan juga dapat
menjadi inspirasi bagi yang lain,” harap Hermawan.
Pemberian penghargaan yang merupakan rangkaian dari acara Gebyar UKM
2017 Edisi ke-2 di 18 kota di Indonesia ini, yang juga dihadiri Menteri KUKM
Republik Indonesia, AAGN Puspayoga beserta jajarannya. Dalam sambutannya
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga menyampaikan
"Kemajuan yang diraih koperasi dan UMKM di Indonesia tidak lepas dari
peranan para bupati dan wali kota di seluruh Indonesia,”
Kontribusi para kepala daerah itu, kata dia, terbukti adanya
kontribusi koperasi pada PDB nasional pada 2016 meningkat dari 1,71% menjadi
3,99%. Begitu juga dengan rasio kewirausahaan meningkat signifikan dari 1,65%
menjadi 3,01%. Hal ini tercapai karena ada kesinambungan antara pemerintah
pusat dan daerah.
ICSB Indonesia sendiri merupakan organisasi nirlaba internasional
yang didirikan pada tahun 1955. Organisasi ini bertujuan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah di seluruh dunia.
Organisasi ini mempertemukan para akademisi, peneliti, pembuat
kebijakan, dan praktisi dari seluruh dunia yang berfungsi sebagai empat pilar
utama ICSB untuk berbagi pengetahuan dan keahliannya di bidang masing-masing. Saat
ini terdaftar 70 chapters di berbagai negara yang telah menjadi anggota,
termasuk ICSB Indonesia sebagai salah satu afiliasi yang dibentuk pada tahun
2015 lalu.