Loading...

Kapan Anak Belajar Puasa?

Administrator 16 Mei 2018 2183 kali dilihat
Bagikan:
Kapan Anak Belajar Puasa?
Puasa memang tidak di wajibkan bagi anak-anak sampai berusia balig. Namun, sebaiknya sejak dini anak mulai belajar untuk berpuasa. Tujuannya adalah agar terlatih dan terbiasa berpuasa, mengenal ibadah puasa sejak dini, dan mendapatkan amal kebaikan dari ibadah tersebut.

Belajar puasa sejak dini juga memberikan dampak posistif bagi perkembangan fisik dan mental anak. Menurut para ahli Pediatric puasa akan meningkatkan hormon pertumbuhan anak sehingga meningkatkan daya tahan tubuh anak. selain itu anak yang berpuasa juga memiliki rasa disiplin yang tinggi, lebih sabar, serta suka berbagi. 

Banyak orangtua yang masih bingung, kapan sih anak mulai belajar berpuasa. Ketakutan orangtua jika anak yang masih kecil diajak kan berpuasa akan mempengaruhi kondisi fisiknya. Bisa juga karena anak yang belum mau untuk belajar berpuasa. Hal-hal tersebut tentu akan menghambat anak mengenal ibadah puasa sejak kecil. 

Mengenalkan puasa bagi anak-anak sebaiknya memperhatikan kesiapan anak baik secara usia atau umur, kesiapan mental, dan kesiapan fisik anak. 

1. Umur Anak
Menurut Pediatrica Gadjah Mada, anak usia empat tahun sudah bisa dikenalkan dengan puasa. Namun, anak harus dikenalkan secara bertahap, tidak harus sehari penuh berpuasa. Ajarkan dengan puasa bertahap tidak harus berpuasa seperti orang dewasa karena ini masih tahap belajar. 

Menurut dokter spesialis anak Margaretha Komalasari, anak usia lima sampai enam tahun sudah bisa mulai belajar berpuasa. Namun, jika anak lemas dan dehidrasi sebaiknya dibatalkan puasanya. 

Syekh Ibnu Utaimin rahimahullah berkata, “Anak kecil tidak harus berpuasa sampai dia balig. Akan tetapi, dianjurkan apabila kuat agar terlatih dan terbiasa, sehingga akan mudah jika telah balig. Dahulu, para sahabat radiallohuanhu mereka adalah umat terbaik menganjurkan puasa pada anak-anak mereka ynag masih kecil.” (Majmu Fatwa Syekh Ibnu Utsaimin, )

2. Mental 
Kesiapan mental anak dalam berpuasa pun harus diperhatikan. Jangan memaksa anak belajar berpuasa. Awali dengan mengkomunikasikan tentang puasa dengan anak. ceritakan hal-hal menarik tentang puasa, manfaat puasa, tujuan puasa dan berikan reward jika anak mau belajar berpuasa. 

Ceritakan kisah-kisah sahabat yang rajin berpuasa atau tentang pahala surga bagi orang yang rajin berpuasa. Ajak anak berbuka dan sahur dengan suasana yang menyenangkan. Selama berpuasa ajak beraktifitas yang tidak menguras energi namun menarik dan menyenangkan sehingga anak tidak merasa berat dalam berpuasa. Berikan reward atau hadiah ketika anak berhasil belajar berpuasa. 

3. Fisik 
Kesiapan fisik anak juga menjadi kunci keberhasilan orangtua dalam mengajarkan puasa kepada anak. Ajarkan  berpuasa ketika anak dalam kondisi fisik yang benar-benar sehat. Jangan lupa, perhatikan kondisi anak selama berpuasa. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya puasa dibatalkan. Karena masih tahap belajar, maka boleh dibatalkan. 

Perhatikan pula asupan gizi anak ketika sahur dan berbuka puasa agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi. Hindari makanan yang telalu banyak mengandung minyak dan sulit dicerna oleh tubuh anak. Perhatikan gizi seimbang, seperti karbohidrat, mineral, protein, dan vitamin anak. Berikan suplemen tambahan ketika sahur agar anak kuat. Orang tua tidak perlu khawatir dengan kondisi fisik anak dengan berlebihan, karena enzim dan hormon pada tubuh anak akan menyesuaikan ketika anak berpuasa. 

Nah, bagaimana dengan putra-putrinya, sudah siapkah untuk belajar berpuasa Ramadan tahun ini? Yuk, masih ada waktu nih untuk mempersiapkan anak-anak belajar berpuasa di bulan Ramadan. (AH)

image source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bd/Kapan-Puasa-Ramadhan-2015.jpg