Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban akan kepemimpinannya.
Sejatinya amanah kepemimpinan itu sangatlah berat, karena di pundaknya diletakkan beban dan tanggung jawab tentang apa yang dikelolanya. Secara fitrah, setiap manusia memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin. Dimulai dari skala keluarga, seorang bapak akan menjadi imam atau pemimpin bagi keluarganya. Seorang ibu juga berperan sebagai manajer operasional rumah tangga. Kemudian skala kepemimpinan meningkat di level masyarakat, organisasi, perusahaan, hingga tatanan negara.
Seorang pemimpin yang berhasil membawa organisasinya sesuai visi dan misi biasanya yang pintar memadukan leader behaviour dan leader style. Gaya kepemimpinan seseorang atau leader style merupakan cerminan dari karakteristiknya (leader behaviour).
Bagaimana gambaran karakter seorang pemimpin yang baik?
1. Visioner
Seorang pemimpin yang baik hendaknya mampu memandang jauh ke depan, ke arah manakah organisasinya akan dibawa. Dengan berpegang pada visi organisasi, pemimpin akan menentukan langkah-langkah strategis apa saja yang akan dilakukan. Organisasi dengan pemimpin yang visioner biasanya akan berada beberapa langkah lebih maju dibandingkan dengan organisasi lainnya.
2. Siap terhadap perubahan
Setiap era kepemimpinan pasti harus bersiap menghadapi perubahan, yang datang dari dalam maupun luar organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menyesuaikan diri terhadap segala perubahan. Jika tidak siap, maka keberlangsungan organisasi akan terancam. Misalnya, sebuah perusahaan yang kurang peka menangkap peluang dari media sosial sebagai ajang promosi, maka dia akan tertinggal jauh dengan kompetitornya yang aktif memanfaatkan media sosial.
3. Mampu mendesain organisasi
Pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk menentukan desain organisasi yang akan menunjang tercapainya visi. Dia harus memikirkan penempatan orang yang tepat pada bagian yang sesuai dengan kapasitasnya. The right man in the right place. Jangan sampai orang-orang yang tidak kompeten di bidangnya melakukan intervensi yang akan berakibat buruk terhadap organisasi. Justru orang yang “sok tahu” seperti ini bisa membawa organisasi ke jurang kehancuran.
4. Memiliki integritas tinggi
Pemimpin yang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan berkarakter kuat. Dia juga senantiasa bersikap adil dan konsisten dalam menjaga nilai-nilai kebaikan.
5. Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi
Saat menjabat sebagai pemimpin, kepentingan organisasi yang seharusnya didahulukan, bukan sebaliknya. Istilah “aji mumpung” sering memberikan godaan terbesar bagi pemimpin untuk menyalahgunakan wewenangnya, seperti menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri, bersikap sewenang-wenang dan tidak adil terhadap anggota organisasi, ataupun bentuk penyelewengan lainnya.
6. Menganggap kepemimpinan sebagai tanggung jawab
Saat seseorang menerima suatu jabatan, pada saat itulah dia siap untuk memikul tanggung jawab kepemimpinan. Pemimpin yang melaksanakan tugasnya dengan ikhlas dan sepenuh hati akan terlihat dari cara dia memimpin. Pemimpin yang baik akan memperlakukan jabatannya layaknya sebuah kursi panas, yang setiap saat harus berhati-hati agar dirinya tidak ikut terbakar.
Setiap pemimpin harus amanah dengan kepemimpinan yang diemban. Dia dituntut untuk menjalankan kepemimpinan sebaik mungkin dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Tuhan YME. Masihkah kita menemukan karakter pemimpin amanah saat ini? Mungkin sangat jarang kita temukan, tapi bukannya tidak ada.
Kondisi minimnya pemimpin yang benar-benar amanah tidak boleh kita biarkan begitu saja. Setidaknya mulailah dari diri sendiri untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang kita pegang, sekecil apapun itu. Di dalam keluarga, kita juga berusaha untuk mencetak generasi-generasi penerus yang memegang sikap amanah dalam kesehariannya. Niscaya suatu saat pemimpin amanah tak hanya sebatas dirindukan. (AH)
image source: http://s23069.pcdn.co/wp-content/uploads/2017/10/leadership2.jpg