Loading...

Ini Lho SOP Saat Terjadi Masalah pada Pengibaran Bendera Merah Putih

Administrator 26 Agustus 2018 19414 kali dilihat
Bagikan:
Ini Lho SOP Saat Terjadi Masalah pada Pengibaran Bendera Merah Putih
Pengibaran Sang Saka Merah Putih adalah elemen penting pada sebuah upacara bendera, seperti saat upacara peringatan hari kemerdekaan yang diadakan setiap tanggal 17 Agustus. Pasukan pengibar bendera pasti menjadi pusat perhatian.

Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 yang lalu diwarnai sebuah peristiwa unik. Seorang pelajar SMP asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, dengan gagah berani memanjat tiang bendera dan memperbaiki tali bendera yang putus. Aksi heroik Yohanes Andigala atau yang kerap disapa Joni ini menjadi viral di media massa dan juga elektronik. Tidak tanggung-tanggung, beasiswa belajar hingga S1, sepeda, renovasi rumah, dan sederet hadiah diterimanya sebagai wujud apresiasi atas keberaniannya.

Bagaimana jika tidak ada seorang pun yang mampu mengatasi saat terjadi masalah di prosesi pengibaran bendera? Apakah upacara harus dihentikan? Tentu saja tidak. Upacara harus tetap berjalan, meskipun ada kendala. 

Kendala yang terjadi saat upacara dapat berupa masalah teknis seperti tiang patah, tali putus, dan lain sebagainya. Kesulitan lain yang tidak dapat dihindari adalah masalah cuaca. Seorang petugas pengibar bendera wajib memiliki pengetahuan tentang cara mengatasi masalah-masalah yang mungkin saja terjadi saat upacara.

Berikut ini adalah contoh masalah yang mungkin terjadi saat upacara dan SOP cara mengatasinya.

1. Kerekan Macet 
Jika terjadi masalah seperti ini, salah satu petugas bisa memperbaiki kerekan tersebut. Kemudian, upacara tetap dilanjutkan setelah kerekan sudah dibetulkan.

2. Tali Kerekan Putus
Saat tali kerekan putus, petugas pengibar bendera harus berusaha menangkap bendera yang jatuh. Jangan sampai bendera merah putih terjatuh hingga menyentuh tanah. Setelah itu, bendera direntangkan tegak lurus sampai upacara selesai. Setelah selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, bendera dilipat sesuai dengan ketentuan untuk disimpan kembali.

3. Tiang Bendera Roboh
Petugas pengibar bendera harus sigap dan berusaha menangkap tiang bendera yang roboh. Bila tidak memungkinkan untuk diperbaiki dalam waktu singkat, bendera cukup direntangkan oleh petugas pengibar hingga lagu kebangsaan Indonesia Raya usai dinyanyikan. Setelah itu, bendeta dilipat dan disimpan kembali.

4. Bendera Terbalik
Ada dua kemungkinan penyebab bendera terbalik saat dikibarkan, yaitu pemasangan tali yang salah atau kesalahan saat membentangkan. Jika masalah terjadi karena salah pemasangan tali atau kaitan, petugas pengibar bendera segera memperbaikinya dengan cara melipat bendera sesuai dengan ketentuan, memasang tali atau kaitan dengan benar, lalu merentangkannya kembali.

Jika bendera terbalik hanya karena salah membentangkan tetapi pemasangan tali atau kaitan sudah benar, petugas pengibar bendera cukup membetulkan posisi bendera dengan menukar tegangan atau menariknya saja.

5. Cuaca Buruk atau Hujan
Jika cuaca buruk atau hujan deras terjadi sebelum upacara dilaksanakan, upacara bisa ditunda atau dibatalkan. Bagaimana jika cuaca buruk atau hujan saat upacara sedang berjalan? Upacara tetap dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan selesai dinyanyikan.

Nah, dengan mengetahui SOP ini, petugas tidak perlu panic saat terjadi masalah. Kepanikan hanya akan mengurangi kekhikmatan upacara bendera yang dilaksanakan dan mengurangi nilai-nilai yang ingin ditanamkan saat pelaksanaan upacara. Berusaha tenang, tidak usah kasak-kusuk, jalankan prosedur yang sudah diberikan, maka upacara akan tetap berjalan dengan lancar. (AH)

image source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/be/Pengibaran_Bendera_Merah_Putih%2C_Peringatan_Hari_Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia.jpg