Loading...

Pemantauan Kualitas Air

Administrator 21 Januari 2013 267 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

perbaikan kualitas air CIMAHI-Akibat rusaknya telemetring alat pemantauan kualitas air sungai terutama menyangkut limbah, pengukuran kualitas air sungai dilakukan secara manual.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi Maria Fitriana mengatakan alat seharga Rp.300 juta tersebut sengaja dipasang di Sungai Rancamalang RT 01/02, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan. Alat yang ditanam di dasar sungai dengan dikerangkeng terbuat dari besi terbawa arus banjir.

"Disaat kami sedang getol memantau pencemaran limbah, tapi alat tersebut rusak sehingga tidak berfungsi lagi," kata Maria Fitriana kepada wartawan, Senin (21/1).
Dengan rusaknya Telemetring tersebut, pemantauan kualitas air kembali menggunakan sistem manual. Meski begitu, apa yang terjadi tidak akan mengganggu proses pengawasan limbah.
"Dari sisi sistem memang dengan Telemetring bisa lebih cepat dan efesien karena bisa dilakukan dengan jarak jauh melalui media komunikasi data. Sedangkan manual tidak," ujarnya.
Hanya dengan menggunakan sistem manual bisa mencakup semua unsur partikel limbah. Sedangkan telemetring hanya tiga unsur partikel, yaitu BOD, PH dan kekeruhan air.
Pengkajian kualitas air secara yang dilakukan di dua musim itu sifatnya sementara. Saat ini pihaknya sedang fokus untuk melengkapi lab Lingkungan Hidup dengan melakukan pengadaan alat kelengkapan lab.
Lab yang menghabiskan anggaran Rp.400 juta itu diharapkan bisa juga menguji kualitas pencemaran limbah di sungai.
"Selama ini lab belum beroperasi, setelah alat ini ada lab tersebut bisa dioperasionalkan khususnya untuk menguji air limbah," paparnya.(HA)