Dirjen Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek (EkrAf MDI) Kemenpraekraf Harry Walluyo dalam kunjungan kerja di Cimahi Jawa Barat Barat pembentukan Yayasan Ta’lun Motekar Baros (Tamaros).
Pembentukan Yayasan Tamaros melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) ini dimaksudkan sebagai wadah pembibitan orang-orang kreatif untuk lebih memaksimalkan potensi mereka.
“Yayasan ini dibangun untuk mendorong sinergi kreatifitas dengan segala infrastruktur yang mengatasnamakan Baros. Meramu bahan-bahan di sekitar kita untuk menjadi industry kreatif. Serta mengembangkan Kota Cimahi sebagai tujuan wisata.” Kata Richard Mengko Pengurus Yayasa Tamaros.
Yaysan Tamaros ingin menjadi wadah dalam mendorong edukasi serta mengenbangkan talenta yang terkait dengan ekonomi krestif untuk para generasi pemuda Cimahi dan sekitarnya. Sesuai dengan nama yang digunakan Ta’lun memiliki arti sebagai pembibitan dan lebih kepada aspek lingkungan hidup. Sedangkan kata Motekar memiliki makna kreatif lahir dan batin dan baros sendiri adalah pusat kreatif sehingga harapan dari berdirinya yayasan ini menjadi tempat pembibitan orang-orang kreatif untuk lebih lebih memaksimalkan potensi mereka.
Dalam sambutannya Dirjen EkrAf MDI Harry Waluyo mengatakan di yayasan ini kita ingin mengembangkan sesuatu yang bermanfaat bersama-sama dan berkolaborasi untuk mewujudkan kreatifitas. “kreatifitas yang dipahami setiap individual setelah disampaikan akan menjadi ide kreatif. Semoga dengan adanya yayasan ini tercapai keinginan dan tujuan yang baik manfaatnya diarasakan masyarakat Cimahi.” Katanya
Harry mengatakan apa yang dilakukaam dalam ekonomi kreatif sifatnya terus menerus sehingga tidak hanya menajdi job sider tetapi Job leader berkemampuan wirausaha untuk menciptakan lapangan usaha dan membantu masyarakat.
“Kemenpraekraf sangat mengharapkan peran Baros ini dan diharapkan kami juga dapat menjadi mitra bersama yang tidak terlepas dari incubator bisnis ” harapannya