Loading...

BPJS Ketenagakerjaan 'Serbu' Lapangan Brigif

Administrator 04 Mei 2014 1443 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

CIMAHI - Dalam rangka meningkatkan jumlah kepesertaan dari kalangan tenaga kerja informal, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Cimahi menggelar Sunday Morning Service (SMS) di Lapangan Brigif 15 Kujang/Siliwangi.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cimahi Her Prayogo mengatakan, lewat kegiatan tersebut pihaknya ingin memperkenalkan kepada masyarakat umum bahwa siapapun dari pekerja kalangan manapun atau profesi apapun baik formal dan informal bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan atau yang dulu disebut Jamsostek.

"Ini merupakan kegiatan kali pertama yang kami lakukan dan hasilnya diluar dugaan antusias masyarakat sangatlah tinggi. Banyak yang datang untuk mendaftar atau mengecek saldo," katanya, kepada wartawan, Minggu (3/5/2014).

Selain itu, tidak sedikit peserta yang masih mempertanyakan keberadaan BPJS. Mereka belum memahami bahwa BPJS ada dua Ketenagakerjaan dan Kesehatan. Lewat SMS di pasar tumpah itu, pihaknya memanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat.

Karena dianggap berhasil, pihaknya telah menetapkan agenda berikutnya dengan menyasar sejumlah pasar tradisional di Cimahi seperti Pasar Cimindi dan Pasar Antri untuk memperkenalkan langsung mengenai BPJS Ketenagakerjaan dengan target utama membidik para pedagang.

Bagi pekerja informal yang ingin menjadi peserta acuannya bukanlah Upah Minimum Kota (UMK) layaknya pekerja formal. Dia menyebutkan, untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) cukup dengan membayar Rp18.000 per bulan. Sedangkan untuk Jaminan Kematian (JK) cukup membayar Rp5.400 per bulan dan Jaminan Hari Tua (JHT) Rp36.000 per bulan.

Biaya yang dikeluarkan semurah mungkin, akan tetapi peserta tidak perlu ragu dengan manfaat yang bisa didapatkan. Seperti untuk JKK peserta bisa mendapatkan santunan hingga mencapai Rp20 juta atau bagi yang meninggal dunia bisa Rp93 juta.

"Bagi para pekerja ini jangan dianggap sebagai kewajiban, melainkan sebagai sebuah kebutuhan karena manfaatnya akan sangat besar sekali," ucapnya.

Saat ditanya mengenai potensi dan jumlah tenaga kerja formal yang telah bergabung, dirinya mengaku tidak hafal persis datanya. Hannya, prosentasinya masih kecil. Setiap tahun, BPJS menargetkan 300 orang tenaga kerja informal menjadi peserta.(ha)