Loading...

Dinas Kesehatan Berupaya Tekan Angka Kematian Ibu & Bayi

Administrator 07 Desember 2014 512 kali dilihat
Bagikan:
NotFound

CIMAHI - Dinas Kesehatan Kota Cimahi menargetkan untuk bisa menekan angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Pasalnya, selama 2013 angka kematin ibu dan bayi terdapat 12 kasus dan di tahun ini sudah ada tujuh kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi dr Pratiwi menganalisis kematian itu lebih disebabkan oleh apa yang disebut dalam istilah '4 Terlalu 3 Terlambat.'

Maksudnya, kematian saat melahirkan akibat terlalu sering berhubungan saat hamil, terlalu sering dipaksakan melakukan reproduksi berkali-kali atau terlalu sering melahirkan dan terlalu tua usia kehamilan ibu.

Adapun 3 terlambat artinya terlambat menemukan ibu saat hamil mengalami gangguan, terlambat penanganan, dan terlambat mengirim tenaga ahli atau membawa ke lokasi rujukan.

Untuk itu, dukun beranak dan bidan harus bersinergi dalam meningkatkan cakupan dan kualitas pertolongan persalinan. Perlu ada alih peran penolong persalinan dari penolong bukan tenaga kesahatan ke penolong persalinan oleh tenaga kesehatan.

Dijelaskannya, peran bidan dalam melakukan tindakan medis bukan berarti menghambat rejeki dukun beranak. Justru yang ada dilapangan, dukun beranak akan membantu bidan. Misalnya, proses memandikan bayi, pemijatan bayi, mengurus tali ari-ari, mengurus ibu pasca melahirkan dan banyak lagi.

"Jadi kita pendapatan paraji ini masih ada. Kita hanya pembagian peran saja. Jangan sampai pembagian peran ini tumpang tindih dengan bidan," katanya, Selasa (2/12/2014).(HA)