CIMAHI - Walikota Cimahi Atty Suharti berharap insiden Tolikara tidak menyebar ke sejumah daerah termasuk Cimahi. Untuk itu, dirinya mengajak kepada semua tokoh agama untuk membantu menciptakan kondusifitas kota dari berbagai provokasi.
Guna menciptakan kehidupan beragama tetap terjaga dengan baik, Pemkot Cimahi pada Kamis (23/7/2015) lalu telah melakukan penandatanganan kesepahaman semua tokoh lintas agama yang ada di Cimahi.
Sebelum melakukan penandatanganan, berbagai ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pesantren dan berbagai ormas lainnya diberi pemahaman terkait kejadian di Tolikara.
"Kami berharap supaya seluruh elemen tidak terprovokasi oleh kejadian di Ttolikara," ucap Atty kepada pewarta, Minggu (26/7/2015).
Kapolres Cimahi, AKBP Dedy Kusuma Bakti mengatakan, pasca kejadian Tolikara, banyak bermunculan isu-isu yang tidak benar terutama di media sosial termasuk broad cast dan SMS.
Dengan kondisi seperti itu, potensi terjadinya konflik bisa saja meluas, sehingga masyarakat perlu diberikan pemahaman supaya tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak beranggung jawab.
Setelah adanya pertemuan dan memberikan pemahaman kepada ormas-ormas keagamaan, maka diharapkan berbagai informasi yang masuk ke masyarakat bisa disaring dan tidak ikut-ikutan melakukan kerusuhan.
"Sebagai umat beragama harus saling menjaga kerukunan sesama pemeluk agama, menjaga kondusifitas yang baik dan tolong kejadian di tolikara disikapi kepala dingin," pungkasnya.(ha)