CIMAHI - Walikota Cimahi, Atty Suharti mendapatkan gelar kehormatan
warga Minang dengan sebutan Etek atau bibi bagi warga Minang di Cimahi.
Tak hanya itu, Atty pun diangkat sebagai ibu angkat bagi warga Minang.
Ketua
Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Cimahi, H Armet menjelaskan, alasan
pemberian gelar Etek dan pengangkatan sebagai orang tua karena saat ini
10.000 warga Minang bisa hidup dengan tenang dan mencari nafkah di
Cimahi.
"Sudah sewajarnya kalau WaliKota Cimahi
diangkat sebagai orangtua angkat bagi warga Minang. Apalagi jumlah
warga Minang disini cukup banyak," kata Armet kepada pewarta, Kamis
(6/8/2015).
Menurut dia, dimana pun warga
Minang berada, mereka selalu diajarkan untuk mencari orang tua angkat.
Orang tua tersebut akan dijadikan sebagai tempat curhat dan berpegang
warga yang tinggal diperantauan.
Setidaknya ada
tiga hal yang diajarkan adat minang kepada anak muda yang hendak
merantau diantaranya harus belajar mengaji atau memperdalam ilmu agama.
Kedua, anak Minang wajib menguasai ilmu bela diri dan ketiga harus
mencari orangtua angkat.
"Kami punya pribahasa
'bicara di bawah-bawah, mandi di hilir-hilir'. Artinya, di mana pun
berada, warga Minang tidak boleh sombong agar mudah berbaur dengan warga
setempat," ucapnya.
Dia menyebutkan, saat ini
dari 10.000 warga Minang yang tinggal di Cimahi, 70% diantaranya telah
resmi menjadi warga Kota Cimahi dan mengantongi KTP Cimahi. Meski banyak
pendatang, hampir seluruh warga Minang memiliki pekerjaan.(ha)