CIMAHI - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BE Kraf) Triawan Munaf mengatakan, potensi animator lokal kualitasnya sudah setara dengan animator dunia. Hanya mereka perlu mengembangkan jalan cerita dan karakter tersendiri yang bisa menjadi selling point.

Untuk itu, pihaknya akan mendorong agar Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) bisa menjadi salah satu skema pembiayaan bagi para animator lokal yang membutuhkan pembiayaan.

Kini pihaknya sedang merancang skema pembiayaannya, hingga HaKI bisa menjadi agunan untuk mendapatkan biaya permodalan dari lembaga keuangan.

"Melalui skema ini diharapkan menjadi sumber alternatif pendanaan bagi animator dalam mengembangkan ekonomi kreatif," katanya, usai membuka Baros International Animation Festival (BIAF), Rabu (7/10).

Tidak itu saja, pihaknya juga menginginkan agar pelaku animator ini mendapatkan insentif perpajakan atau nasibnya tidak sama dengan pelaku perusahaan penerbitan buku, dimana setiap tahapan dikenai pajak.

Untuk itu, dirinya meminta pemda lainnya bisa mengikuti apa yang dilakukan Pemkot Cimahi. Selain menjadi ajang edukasi, media transfer dan memperkuat jejaring komunitas, kegiatan seperti ini bisa memperkuat ekonomi di daerah yang bersangkutan.

Dituturkan Triana, pihaknya telah melakukan berbagai terobosan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada, dan mengembangkan fokus sistem industri animasi dunia. 

"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti asosiasi perguruan tinggi," katanya.(ha)